Umur hanya lah sekedar angka,tetapi nyatanya makin hari juga makin keriput kan heheh.Angka demi angka sampai di usia ku yang sekarang yang ke-21 menginjak usia ku yang ke-22 yah makin tua deh ya.
Dari adanya angka satu hingga menginjak angka dua puluh dua,dari bermacam-macam pengalaman ada satu pengalaman yang masih teringat sampai saat ini yaitu sepotong roti,ya dari sepotong roti itulah aku banyak belajar arti dari rasa syukur dan arti dari sebuah persahabatan.
Di usia ku yang sebelumnya aku masih banyak belajar,melepaskan sifat kekanak-kanakan ku,belajar mendewasakan diri dalam mengambil sikap.
Malam dan ramainya kota Balikpapan menjadikan kota itu semakin indah,bagaimana tidak motor,mobil dan beberapa kendaraan besar berlalu Lalang melintasi jalan,sangat jelas sorotan lampu yang terpancar dimana-mana menjadikan kota itu semakin indah ditambah lagi kota Balikpapan yang terkenal sangatlah bersih,bagaimana tidak bersih masyarakatnya kalu membuang sampah dimalam hari waktu menunjukan pukul 07:00 pagi masyarakat tidak diperbolehkan membuang sampah dengan jumblah besar.
Kok begitu sih ya,kalu mau buang sampah gimana dong?
Ya tetap bisa membuang sampah lah,disetiap sudut kota Balikpapan sudah disediakan tempat sampah,yang dimaksudkan disini dalam jumblah besar yang tidak diperbolehkan di waktu-waktu tertentu.
Oh,seperti itu...
Iya seperti itu.
Dari sudut kota itulah ada salah satu kisah yang membuat kesan tersendiri,bagaimana tidak masyarakatnya yang ramah ditambah kebersihan dan keindahan kotanya menjadikan suasana makin tentram deh.
Ceritaku berawal dari keisengan ku yang setiap malam mengelilingi kota ini,entah rasa bosan atau bagaimana.Sampai disatu titik aku memutuskan untuk kerumah temen ku ini,sesampainya dirumahnya kami duduk dan membicarakan pengalaman kami sebelumnya sewaktu mengikuti seleksi TNI,setelah beberapa saat kami pergi dan memutuskan untuk keliling-keliling seperti biasanya dan berencana ingin kesalah satu restoran yang terkenal enak makanannya.