Mohon tunggu...
Mega Putri
Mega Putri Mohon Tunggu... Guru - Guru / SD Negeri 28 Pangkalpinang

Seseorang yg sederhana dan biasa saja, namun mempunyai semangat yang tinggi serta senang menjalin komunikasi dengan banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa SD: Problem Based Learning

5 Desember 2022   15:09 Diperbarui: 5 Desember 2022   15:18 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar biasa dalam proses pembelajaran. 

Dengan menggunakan model PBL menjadikan peserta didik memiliki semangat dalam belajar, meningkatkan rasa keingintahuan mereka terhadap suatu topik permasalahan yang diberikan sehingga pembelajaran lebih banyak menjadikan peserta didik lebih aktif di kelas dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. 

Penggunaan media dan alat/bahan pembelajaran yang inovatif dan tidak monoton dapat membuat suasa pembelajaran tidak bosan dan terasa menyenangkan sehingga proses pembelajaran lebih terstruktur dan tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.

Dalam PPL ini, guru mencoba menggunakan video pembelajaran, PowerPoint, make a match card untuk meningkatkan pemahaman keterampilan membaca siswa. 

Selama pembelajaran siswa diminta untuk mengobservasi gambar yang ditampilkan pada tampilan layout PowerPoint, kegiatan ini bertujuan untuk menstimulus siswa terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi. Siswa merespon beberapa pertanyaan yang telah diberikan. 

Kemudian, siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok belajar, didalam kegiatan ini siswa  berdiskusi mencari dan menemukan gambar yang acak serta kalimat acak berdasarkan cerita binatang yang ditampilkan dalam video. 

Siswa juga diminta untuk membaca teks bacaan berbahasa Inggris mengenai cerita binatang, dalam kegiatan ini sebagian siswa masih ada yang terlihat malu namun, kebanyakan dari mereka sudah mampu membaca teks bacaan berbahasa Inggris dengan pengucapan dan intonasi yang baik. Selain itu, siswa juga diminta untuk mencocokkan beberapa kalimat acak serta jawaban yang acak dengan benar yang berkaitan dengan topik pembelajaran menggunakan make a match card. 

Siswa aktif selama proses diskusi untuk menemukan pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat dan mencocokkannya kedalam kertas karton. Yang menjadi tantangan dalam PPL ini adalah  yaitu  berawal dari kesiapan siswa dalam proses pembelajaran, dimana siswa belum terbiasa berdiskusi, presentasi dan menemukan sendiri pemecahan dari suatu masalah. Siswa belum terbiasa mempresentasikan hasil diskusi dari kerja mereka dengan menggunakan bahasa Inggris. 

Selama ini, siswa selalu dihadapkan kepada penyelesaian soal-soal, mendengarkan materi yang diberikan kepada guru sehingga kegiatan proses pembelajaran hanya berpusat kepada guru saja bukan kepada siswa. Selain itu, keaktifan siswa dalam pembelajaran mandiri atau berkelompok. Terlihat pada beberapa siswa yang belum mampu bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan belum belajar secara berkelanjutan.

Dalam aksi PPL, langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah memberikan contoh kepada siswa bagaimana melakukan presentasi yang baik karena siswa kesulitan ketika disuruh maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka terlebih lagi dengan menggunakan bahasa Inggris di depan kelas. 

Selain itu, saya juga akan memberikan keyword (kata kunci) ketika menjelaskan materi pembelajaran dengan begitu diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Sebagai guru bahasa Inggris, saya juga akan menerapkan penggunaan bahasa Inggris di dalam kelas yang bertujuan untuk membiasakan siswa terhadap komunikasi dalam berbahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun