Mohon tunggu...
MEILA TRISNIAWATI
MEILA TRISNIAWATI Mohon Tunggu... -

Ilmu komunikasi '14 uin sunan kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Metamorfosa Sang Waria

16 Desember 2014   22:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:11 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1418718713358855508

Kali ini saya akan menuliskan tentang perjalanan seorang waria yang penuh pengorbanan hingga sampai sukses menjadi seorang derector. Waria atau sering disebut wanita pria,yup kehadiran waria di tengah-tengah masyarakat mungkin belum diterima secara utuh,bahkan masyarakat kadang menganggap bahwa waria merupakan makhluk yang hina dan menjjikan.Apa salah waria hingga mendapat predikat seperti itu? Toh waria itu makhluk Tuhan juga,kadang orang-orang menyalahkan waria selalu dari sudut pandang agama. Karena Tuhan hanya menciptakan 2 jenis kelamin yaitu wanita dan pria. Mereka menggagap bahwa dengan kehadiran waria itu telah menyalahi kodrat Tuhan yang telah diberikan.

Vinolia Wakijo atau lebih sering dipanggil dengan sebutan mami Vin.Lahir di Jogja 9 Mei 1958. Anak bungsu dari 6 bersaudara. 54 tahun yang lalu beliau dilahirkan dari ibunya,anak laki-laki sendiri. Lahir normal layaknya seorang laki-laki biasa.Tapi entah apa yang membuat mami vin seperti ini.Terlalu sering bermain dengan perempuan dan mami Vin suka sekali bermain dengan boneka.Itu lah yang menyebabkan mami vin secara tidak langsung mempelajari karekter dan sifat perempuan. Lambat laun kedua orang tuanya mengetahui bahkan ayahnya selalu memarahinya sampai pernah dipukul dan di kurung. Apa daya sesuatu yang terlalu dikekang membuat seseorang justru semakin nekat. Selalu disalahkan bahkan saudara-saudaranya selalu mengolok-oloknya “ dasar banci “

Karena tidak tahan dan mendapat tekanan bathin ,menganjak remaja mami Vin memutuskan untuk pergi dari rumahnya.Keputusan yang sangat berat tapi mau gimana lagi.” Saya tidak mau disalahkan bahkan saya tidak mau membuat orang tua malu dengan kehadiran saya “ kalau ditanya saya juga tidak mau seperti ini “ siapa yang mau jadi banci,tapi ya gimana lagi,mungkin ini sudah takdir saya seperti ini” kata beliau. Pergi dari Jogja dan hidup dijalanan bergabung dengan teman-teman waria. Pernah bekerja sebagai PSK dengan bayaran 2000 hingga 3000,zaman dahulu uang segitu besar.Tapi mami Vin rela gak dibayar kalau beliau suka dengan orangnya.Bukan berarti sembarangan menjual diri loh,beliau juga pilih-pilih.

Banyak sekali pengalaman dari beliau seperti diancam dibunuh,dilempar ke sungai  mataram bahkan dilempar dari dinding sampai nyangkut disemak-semak dan akhirnya ditolong oleh warga sekitar. Pada tahun 1990 mami Vin memutuskan untuk tidak lagi menjadi PSK beliau lebih memilih menjadi seorang aktivis sosial dengan memperjuangkan nasib teman-temannya. Disamping itu mami Vin juga tertarik untuk memperjuangkan anak-anak jalanan. Sehingga untuk beberapa tahun beliau lebih memperhatikan nasib anak jalanan. Hidup dengan anak-anak jalanan.

Sekitar tahun 2006 mami Vin memutuskan untuk kembali memperjuangkan nasib para waria. Alasannya karena ada teman yang terkena HIV/AIDS.Sehingga berdirilah sebuah lembaga KEBAYA atau lebih dikenal dengan Keluarga Besar Waria Yogyakarta, penuh perjuangan untuk membangun lembaga itu.Karena mami Vin ini orang yang aktif beliau menjelaskan kepada masyarakat tentang berdirinya KEBAYA ini. Masyarakat justru mendukung karena yang didirikan merupakan hal positif.

Lembaga yang memberikan tentang pengetahuan HIV bahkan tentang penyegahannya. Lambat laun banyak sekali donatur yang masuk untuk membantu tapi kebanyakan dari luar negeri. Meskipun Mami Vin ini hanya lulusan SMP tapi beliau sangat cerdas bahkan bisa dibilang sangat intelektual.Beliau menjabat sebagai derectur di KEBAYA . Meskipun waria beliau tidak mengubah jenis kelaminnya. “Buat apa? Saya juga takut kalau nanti ditanya sama malaikat,lagian mahal juga” kata beliau. Sholad lima waktu juga dijalankan sebagai seorang muslim.Bahkan beliau mempunyai 2 anak angkat dan sekarang telah memiliki cucu. Sungguh inspirasi yang sangat mengagumkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun