Mohon tunggu...
Medy Budun
Medy Budun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Alumni Magister Administrasi Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat

Penulis bebas. Putra asli Dayak Paser Tiong Talin. Aktif dalam forum diskusi terkait dengan komunitas Dayak dalam konteks seni budaya, hak masyarakat adat dan kearifan lokal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seni Bertutur Tradisi Luangan Regatn Tatau

29 Agustus 2021   19:47 Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:31 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa Luangan Lentuukng (Lentung) adalah merupakan bahasa suku asli Kalimantan yang masih hidup dan digunakan oleh masyarakat Dayak Paser Luangan di kaki Gunung Lumut tepatnya di hulu Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

Wartalinus sebagai narasumber yang merupakan keturunan Luangan Lentuukng penulis hubungi, mengatakan bahwa bahasa Luangan Lentuukng ada perbedaan dengan bahasa Bawo Seragetn atau Paser Bawo namun banyak persamaannya. Kemudian Rory Katha, M.Si., narasumber kedua penulis hubungi yang merupakan keturunan Lawangan / Luangan asal dari Bawo Kiring mengatakan bahwa Dayak Paser termasuk Luangan Lentuukng merupakan orang Bawo Kenilo (Kendilo).

Apapun sebutannya namun hal yang sangat menarik buat penulis disini adalah seni bertutur dalam mengungkapkan sesuatu yang digunakan untuk melarang, menegur, menasihati, memerintah, menghukum, dan menyatakan aturan dalam masyarakat setempat juga ungkapan tradisional yang digunakan saat melaksanakan upacara kematian maupun upacara kehidupan seperti acara pernikahan misalnya. 

Berdasarkan penelusuran penulis, ungkapan tradisional sebagai seni bertutur menunjukkan sikap kehati-hatian dalam menyampaikan maksud dan tujuan tidak secara langsung akan tetapi melalui perumpamaan serta menggunakan kata yang saling berpasangan sehingga terdengar menjadi indah. 

Seni bertutur ini terjadi dalam dialog dua arah sehingga pihak yang menjawab pun demikian cara bertuturnya. Umumnya, hanya dipergunakan oleh para tokoh adat dan orang tua saja. Namun seiring waktu anak muda pun akan mulai bisa mengikuti karena terbiasa mendengarnya, namun demikian perlu waktu yang panjang, mungkin hingga usia separuh baya baru mulai bisa menggunakannya.

Tradisi ini semuanya sama didalam kerumpunan Luangan Besar Regatn Tatau (Rekan Tatau), bukan hanya oleh masyarakat Dayak Paser Luangan Lentuukng saja akan tetapi juga ada dalam tradisi seni berturut pada sub Paser lainnya bahkan dalam tradisi serumpun yaitu pada Dayak Benuaq, Deah, Bentian, Lawangan, Tewoyan, Dusun Maai, Dusun Malang dan Dusun Bayan.

Silahkan disimak seni bertutur masyarakat Luangan Lentuukng pada link Youtube berikut.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun