Dalam hal layanan, yaitu dengan memperbaiki pakaian-pakaian pelanggan yang rusak secara cuma-cuma ketika ditemukan ada lepas kancing, robek atau terkena noda. Saya tidak temukan hal seperti ini pada jasa laundry lainnya di kota Tanjung. Begitu juga perlakuan khusus terhadap benda-benda pelanggan yang terikut didalam pakaian laundry. Kadang berupa uang berapapun nilainya, logam mulia, USB flashdisk, pin, korek api, dan sebagainya dibungkus dalam plastik khusus untuk dikembalikan bersama cucian pelanggan.
Dalam hal manajemen, dimana sebelumnya menggunakan nota manual dan aplikasi PC stand alone, kini di upgrade yaitu dengan memanfaatkan aplikasi khusus laundry berbasis Android sehingga pekerjaan lebih praktis dalam mengelola pekerjaan baik oleh pekerja maupun owner. Bahkan usaha laundry dapat berjalan secara auto pilot tanpa kehadiran owner dilokasi usaha karena dapat di kontrol kapan saja dan dari mana saja melalui aplikasi di handphone.
Dalam hal promosi yaitu dengan memanfaatkan Fanpages di Facebook, Facebook Ads, dan Google juga tidak lupa memperhatikan efek domino melalui pesan dari mulut ke mulut.
Ide Pengembangan.
Dalam hal pengembangan usaha yang sudah dan akan terus dilakukan yaitu melakukan expansi usaha dengan membuka outlet baru di Yogyakarta, 2 tahun yang lalu. Expansi dari kota kecil ke kota besar adalah ide yang nekat karena untuk diketahui usaha seperti itu banyak sekali di kota tersebut yang barang tentu persaingannya sangat ketat. Namun itu bukan menjadi hambatan karena target nya bukan sekedar profit income akan tetapi melatih 2 anak saya yang sedang kuliah disana untuk mengelola unit usaha milik sendiri sambil dikawal melalui kontrol aplikasi dari Tanjung. Sempat berjalan lebih 6 bulan akan tetapi kemudian terpaksa ditutup. Ditutup bukan karena bangkrut atau sepi pelanggan tapi justru karena ramai sekali melebihi kapasitas mesin dan karyawan hingga harus lembur sampai jam 3 subuh dini hari yang memaksa 2 anak saya plus 1 orang lagi temannya harus turun tangan langsung ikut mengerjakan. Kondisi ini bukan justru baik buat anak-anak, kuliah mereka sempat terbengkalai, sementara untuk mencarikan karyawan tambahan tidaklah mudah. Banyak pelanggan yang menyayangkan namun langkah itu harus kami ambil demi kuliah anak-anak. Mesin kemudian dikirim balik ke Tanjung untuk menambahkan kapasitas yang ada sehingga menjadi semakin besar.
Sempat menyediakan jasa laundry tambahan untuk sepatu dan tas. Namun akhirnya jasa ini tidak dilayani lagi karena laundry pakaian semakin kelimpahan pesanan sehingga untuk sepatu dan tas tidak tertangani lagi karena anak-anak yang biasa mengerjakannya sudah kuliah ke Yogyakarta.
Expansi yang saat ini sedang dipersiapkan yaitu membuka outlet baru di kampung halaman di Paser, Kalimantan Timur yang akan dikombinasikan dengan minimarket. Sehingga ketika pelanggan mengantar atau mengambil laundry dapat sekalian berbelanja keperluan rumah tangga ditempat yang sama.
Semoga artikel pengalaman pribadi ini menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin memulai usaha baru atau juga usaha laundry dan mengembangkan usaha yang ada sekarang agar menjadi lebih maju lagi.
Demikian dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H