Pernyataan Marzuki alie beberapa hari yang lalu ternyata mampu memberikan arti bagi publik, kita menyimak karena Marzuki Alie sebagai Ketua DPR, sebagai petinggi kader Partai Demokrat juga sebagai dirinya sendiri yang memiliki kapabilitas intelektual.
Sebagai Ketua DPR, pernyataan mengkritisi proses seleksi pada KPK hingga bermuara pada pernyataan KPK dibubarkan saja dapat dibenarkan..kenapa ? karena sebagai anggota dan Ketua DPR dapat berbicara dan memberikan pernyataan apa saja pada publik. Sebagai Ketua DPR, pernyataanya memberikan ruang negosiasi kepada anggota lainnya bahwa bukan "Taman kanak-kanak saja yang dapat dibubarkan". Dan point yang terpenting adalah para anggota DPR harus menyimak proses seleksi calon Ketua KPK. Dengan catatan Ketua KPK yang akan datang tidak mengganggu lagi ruang kerja Dewan terhormat dengan memanggil mereka untuk mengunjungi ruang "pordeo".
Pernyataan dari Marzuki Alie hanyalah menggarisbawahi betapa frustrasinya pejabat publik dengan masalah yang dibuat sendiri. namun pada saat mengeluarkan pernyataan sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Sebagai Petinggi pada Partai Demokrat (PD), pernyataan MA sangat bermanfaat karena dapat merangkul perpecahan pada tubuh partai dengan membuat pekerjaan baru (bubarkan KPK). Pernyataan MA sedikit menghibur Ketua Dewan Pembina, karena memastikan bahwa Kadernya mulai bekerja bersih-bersih. Pernyataan MA ingin memastikan bahwa salah satu jalan menyelamatkan Kader Partai Demokrat dengan membubarkan KPK. Pernyataan MA juga menggarisbawahi bahwa sebagai Kader Partai Demokrat tidak menginginkan sdr. Bambang W sebagai Ketua KPK yang akan datang.
Marzuki Ali sebagai diri sendiri, pernyataannya menunjukkan adanya frustrasi yang mendalam dengan kesalahan yang telah dibuat bersama-sama (kolektif) dan individu selama ini, dan MA kehabisan energi. tersirat bahwa capek me-manage dan ikut di dalam sebuah Partai yang bohong pada publik, dan sadar partainya akan berakhir. Pernyataan MA hanyalah sebuah keterusterangan yang malu-malu "kami sudah kehabisan Oksigen". kami sudah dipermalukan oleh kader sendiri Nazarudin. Dan kami mau mundur saat kini, maaf lahir batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H