Mohon tunggu...
medy mutis
medy mutis Mohon Tunggu... -

Seorang yang sangat menghargai keunikan dan terus belajar dan berpikir "out of the box"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diplomasi "Banci"

2 September 2010   05:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:31 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pidato Presiden SBY ditunggu-tunggu oleh masyarakat akan kejelasan dan sikap Pemerintah  terhadap arogansi falangis Malaysia untuk menentukan garis batas wilayah kedaulatan dan perlindungan pemerintah terhadap warganya. Prioritas Presiden dalam menindaklanjuti insiden tersebut lebih menekankan pada penyelesaian masalah sengketa batas wilayah. Penegasan hal ini dalam Pidato presiden SBY menunjukkan diplomasi kita "banci". Kenapa ? karena kita terbawa dengan cara berpikirnya falangis malaysia dan tidak menyentuh substansi.

Ingat ... Pidato presiden itu di hadapan para jenderal yang nota bene memiliki pasukan dan memiliki tekat harga mati terhadap kedaulatan RI. yang terjadi justru sebaliknya Presiden SBY justru mengkebiri para jenderal dengan menunjukkan bahwa semua kendali pasukan ada ditangan Presiden.

Ingat.... Pidato presiden menggaris bawahi 20 juta Tenaga Kerja Indonsesia di malaysia, ada 10.000 pelajar yang belajar di malaysia dan investasi malaysia di indonseia 1.3 milyar dollar . Hal ini menunjukkan dan membenarkan asumsi orang falangis malaysia bahwa orang indonesia bisa diatur dengan uang, dengan uang mereka bisa jual kedaulatan.

Ingat..... Pidato presiden itu dibuat dengan mendapat masukan dari menteri koodinator politik (Djoko Suyanto) dan Menlu Marty Natalegowo. Presiden hanya membaca tanpa koreksi. semakin menunjukkan bancinya diplomasi kita dengan adanya orang orang banci disekitar presiden.

Rakyat menjadi marah karena, pidato itu tidak menyentuh hal hakiki yang menyangkut harkat dan martabat bangsa, dan para jenderal itu hanya  mengangguk mendengarkan.

Bangunlah diplomasi yang menunjukkan harga diri bangsa, Kita tidak bergantung pada falangis malaysia,  justru sebaliknya mereka sangat membutuhkan Tenaga Kerja Indonesia, ada simbiosismutualisme. Tidak ada hal yang perlu diragukan untuk tidak berhubungan  dan tegas terhadap falangsis Malaysia .Diplomasi banci adalah diplomasi yang menempatkan posisi tawar rendah dan merupakan subordinat lawan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun