Benarkah Pancasila masih sakti?
Tentu saja Pancasila masih sakti. Buktinya Indonesia sebagai bangsa dan negara masih teguh berdiri diatas dasar negara tersebut. Meskipun demikian peringatan Hari Kesaktian Pancasila tidak lagi seperti jaman dulu saat Orde Baru masih berkuasa. Dimana waktu itu kesaktian Pancasila ditandai dengan pemutaran film G30S-PKI setiap tanggal 30 September.
Mungkin lebih banyak alasan politis bila saat ini film itu tidak lagi diputar dan menjadi tontonan wajib siswa sekolah. Semua yang berbau Orde Baru sedapat mungkin dihapuskan dari keseharian rakyat Indonesia. Namun sekarang justru semangat Pancasila seolah perlahan mulai sirna dihati rakyat Indonesia.
Bila menilik peristiwa demi peristiwa yang menghiasi headline berita di media massa, seakan menunjukkan Pancasila sudah tidak sakti lagi. Dari yang masalah SARA, hak asasi manusia, persatuan bangsa, hingga keadilan sosial yang tidak lagi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Apalagi sekarang tidak ada lagi acara istimewa untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Hampir semua rakyat Indonesia mulai apatis dengan hari peringatan landasan negara kita ini. Sangat berbeda dengan peringatan Hari Batik Nasional, hampir semua orang mengenakan pakaian batik pada hari tersebut. Kini semangat batiklah yang bergelora di dalam jiwa rakyat Indonesia. Itupun juga kalau tidak karena ulah Malaysia yang berusaha mengklaim batik sebagai warisan budaya mereka, kita juga tidak akan pernah memperingat Hari Batik Nasional.
Tidak ada yang salah memang, bila semua rakyat Indonesia juga menghargai batik dengan memperingatinya setiap tahun dengan cara memakai batik. Tapi jangan lupakan semangat Pancasila dalam kehidupan kita. Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara harus dipakai setiap saat. Ada baiknya kita mulai kembali menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Beruntunglah Hari Batik Nasional diperingati sehari setelah peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Karena dengan adanya Hari Batik Nasional, Hari Kesaktian Pancasila seolah tidak akan dilupakan, demikian juga sebaliknya. Setidaknya menjadikan dua hari "besar" ini menjadi dua sejoli. Dengan mengusung semangat yang sama sebagai wujud nasionalisme dan patriotisme bangsa.
Bagi saya, Hari Kesaktian Pancasila sebagai lambang bahwa Indonesia masih kokoh berdiri dan dapat lepas dari cengkeraman Komunisme. Sementara Hari Batik Nasional, sebagai lambang eksitensi warisan budaya negeri ini yang nyaris berhasil dicengkeram oleh Malaysia.
Mari kita bersama berusaha mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, menghayati dan mengamalkannya dalam sendi kehidupan kita.
GARUDA PANCASILA
Garuda Pancasila