Mohon tunggu...
medlin yuliani
medlin yuliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - sebagai mahasiswa

Hobi berbisnis dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Perbedaan Antara Konsep Teori Kebijakan Fiskal Vs Kebijakan Moneter dalam Ekonomi

3 November 2023   16:01 Diperbarui: 3 November 2023   16:04 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perekonomian, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter adalah dua alat utama yang digunakan oleh pemerintah dan bank sentral untuk mengatur kegiatan perekonomian suatu negara. Meski keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, namun mekanisme operasionalnya berbeda.

Menurut Deliarnov (2016) beberapa pakar, dipimpin oleh Keynes dan diikuti oleh para pendukungnya menganggap kebijaksanaan moneter yang dilakukan dengan memanipulasi jumlah uang beredar tidak efektif dalam usaha menstabilkan perekonomian. Sebaliknya, mereka percaya bahwa kebijaksanaan yang lebih ampuh dalam menstabilkan ekonomi adalah kebijaksanaan Fiskal.

Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal merupakan suatu alat yang digunakan pemerintah untuk mengatur perekonomian nasional. Hal ini melibatkan pemantauan pengeluaran dan pendapatan pemerintah, termasuk perubahan pajak, belanja publik, dan defisit anggaran. Berikut adalah beberapa perbedaan utama dalam konsep kebijakan fiskal:

  • Menetapkan pajak dan pengeluaran publik: Dalam kebijakan fiskal, pemerintah mengatur tingkat perpajakan dan pengeluaran publik. Meningkatkan belanja publik atau mengurangi pajak dapat meningkatkan permintaan agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Tujuan Pemerintah: Kebijakan fiskal sering digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti mengurangi pengangguran, mendorong pertumbuhan ekonomi, atau mengendalikan inflasi. Pemerintah dapat mencapai hal ini dengan menggunakan anggaran defisit atau surplus.
  • Dampak jangka panjang: Kebijakan fiskal dapat mempunyai dampak jangka panjang terhadap perekonomian. Misalnya, belanja infrastruktur jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas perekonomian.

Beberapa alasan mengapa kebijakan fiskal penting bagi perekonomian adalah:

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi: Kebijakan fiskal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan belanja pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur
  • Mengurangi pengangguran: Kebijakan fiskal juga dapat mengurangi pengangguran dengan memberikan insentif kepada dunia usaha untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Kebijakan fiskal juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan kartu sembako

Kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah alat yang digunakan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian. Berikut adalah beberapa perbedaan utama dalam konsep kebijakan moneter:

  • Penetapan suku bunga: Bank sentral mengontrol pasokan uang dan kredit dengan menyesuaikan suku bunga. Meningkatnya suku bunga dapat membantu mengendalikan inflasi dengan mengurangi belanja konsumen dan investasi.
  • Tujuan stabilitas harga: Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas harga dengan mengendalikan inflasi. Bank sentral biasanya memiliki target inflasi spesifik yang harus mereka pertahankan.
  • Fleksibilitas: Kebijakan moneter cenderung lebih fleksibel dibandingkan kebijakan fiskal. Bank sentral dapat dengan cepat mengubah suku bunga sebagai respons terhadap perubahan perekonomian.
  • Independensi: Bank sentral biasanya beroperasi secara independen terhadap pemerintah untuk menjaga integritas kebijakan moneter. Hal ini dilakukan untuk menghindari campur tangan politik yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter.

Beberapa alasan mengapa kebijakan moneter penting bagi perekonomian adalah:

  • Mengendalikan inflasi: Kebijakan moneter dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi, yaitu kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Salah satu alat kebijakan moneter yang digunakan untuk mengendalikan inflasi adalah dengan menaikkan suku bunga.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi: Kebijakan moneter juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan peredaran mata uang di masyarakat, yang dapat dicapai dengan menurunkan suku bunga atau memberikan insentif kepada bank untuk memberikan kredit.
  • Menyesuaikan neraca pembayaran: Kebijakan moneter juga dapat digunakan untuk menjaga neraca pembayaran dengan menjaga jumlah barang ekspor dan impor tetap seimbang.

 Keduanya memiliki peran penting dalam mencapai tujuan ekonomi suatu negara dan dapat digunakan secara bersama-sama untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang stabil dan stabilitas harga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun