Metro, Lampung -- Dosen Universitas Muhammadiyah Metro beri pelatihan pembuatan batik jumputan dan pemanfaatan e-Commerce yang ditujukan kepada Komunitas Peduli Autis Lampung (KOPALA) pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Acara pengabdian kepada masyarakat ini bertempat di Pendopo Pondok Daharan Pakde Yok, yang beralamat di Jl. Raflesia, Mulyojati, Kec. Metro Barat, Kota Metro, Lampung.
Pemateri Pelatihan ini adalah Sangidatus Sholiha sekaligus sebagai ketua tim pengabdian. Ia didampingi oleh anggota tim pengabdian yakni Al Um Aniswatun Khasanah dan Hadi Pranonoto. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 32 anak autis yang didampingi oleh orang tua dan peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Provinsi Lampung.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan teknik dasar pembuatan batik jumputan, yang merupakan salah satu kerajinan tradisional Indonesia. Selain itu, diberikan juga pelatihan mengenai penggunaan platform e-Commerce sebagai sarana untuk memasarkan produk batik jumputan yang dihasilkan.
Melalui pelatihan ini diharapkan para orang tua dapat mendampingi anak-anak mereka dalam meningkatkan keterampilan yang dimiliki, serta mampu mandiri secara finansial di masa mendatang.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Persatuan Komunitas Disabilitas Provinsi Lampung (PKDL), Yunita Viriya. Dalam sambutannya, Yunita menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap UM Metro dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya bagi komunitas disabilitas.
Yunita berharap UM Metro dapat terus melanjutkan kegiatan serupa pada komunitas disabilitas lainnya, mengingat anak-anak berkebutuhan khusus sangat memerlukan dukungan dan perhatian dari berbagai pihak.
Dianawati selaku ketua KOPALA, juga turut memberikan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada tim pengabdi dari UM Metro, seraya menyatakan bahwa ini adalah kali pertama ada institusi pendidikan tinggi yang melakukan pengabdian di KOPALA.Â
Dianawati berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi program rutin yang terus memberikan manfaat bagi anak-anak autis dan orang tua mereka.
Tim pengabdi dari UM Metro tidak hanya berhenti pada pelatihan hari itu saja. Rencana ke depan, mereka akan melakukan pendampingan lebih lanjut kepada mitra yang masih mengalami kesulitan dalam pembuatan batik maupun penggunaan e-Commerce.