Mohon tunggu...
Kompasianaku
Kompasianaku Mohon Tunggu... Jurnalis - Operator

Semua tentang aktivitas di Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peduli Autis di Lampung, Dosen UM Metro Berikan Pendampingan Stimulation Body Awareness dan Social Behavior Therapy

30 Juli 2024   17:38 Diperbarui: 30 Juli 2024   17:40 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan anak autis, sumber: Al Um Aniswatun Khasanah (Dokpri)

Dosen Universitas Muhammadiyah Metro tingkatkan kualitas hidup anak-anak dengan autisme di Provinsi Lampung melalui program pengabdian kegiatan pendampingan berupa "Stimulation Body Awareness" dan "Social Behavior Therapy" bagi Komunitas Peduli Autis Lampung (KOPALA).

Kegiatan ini diadakan pada tanggal 20 Juli 2024 di Sekretariat KOPALA yang berlokasi di Jl. Walet No.19, Purwosari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro, Lampung 34113.Program pengabdian ini diketuai  oleh Sangidatus Sholiha dengan anggota tim Al Um Aniswatun Khasanah, M.Fis, dan Hadi Pronodo, M.Pd serta di tim Mahasiswa.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 25  anak-anak dengan autisme beserta orang tua mereka yang turut mendampingi, menciptakan suasana yang penuh antusiasme dan harapan.

Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk membantu anak-anak dengan autisme dalam dua aspek penting: kesadaran tubuh (body awareness) dan perilaku sosial (social behavior). Dalam hal ini, UM Metro berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan optimal anak-anak tersebut.

Sangidatus Sholiha, selaku ketua pengabdian, menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk memberikan dampak positif bagi anak-anak dengan autisme, baik dalam hal fisik maupun sosial.

"Kami ingin membantu anak-anak ini untuk lebih mengenal tubuh mereka dan juga mampu berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka. Ini adalah langkah kecil yang dapat memberikan perubahan besar dalam hidup mereka," ujarnya.

Dalam sesi pertama, Aniswatun Khasanah, M.Fis, memberikan materi mengenai "Stimulation Body Awareness". Materi ini berfokus pada peningkatan kesadaran anak-anak terhadap tubuh mereka sendiri.

Aniswatun menjelaskan bahwa kesadaran tubuh adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami posisi tubuh serta gerakan dalam ruang. Anak-anak dengan autisme sering kali mengalami kesulitan dalam mengenali dan mengontrol gerakan tubuh mereka. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

"Dengan meningkatkan kesadaran tubuh, anak-anak ini akan lebih mampu mengontrol gerakan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemandirian mereka dalam berbagai aktivitas," jelasnya.

Dalam sesi ini, anak-anak diajak untuk melakukan berbagai latihan fisik yang dirancang khusus untuk meningkatkan kesadaran tubuh mereka. Latihan-latihan ini meliputi gerakan sederhana seperti merentangkan tangan, menekuk lutut, dll. Setiap gerakan diajarkan dengan penuh kesabaran dan perhatian, memastikan bahwa anak-anak memahami dan dapat mengikuti instruksi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun