Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Kadaver: Pergolakan Cinta Masa Kolonial Bernuansa Horror Mistisme

2 Juni 2023   13:12 Diperbarui: 2 Juni 2023   13:14 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa kolonial adalah masa-masa mengerikan bagi masyarakat Indonesia yang menjadi penyintas. Perasaan traumatis karena kekejaman para penjajah di masa itu membuat siapa pun yang membaca kisahnya akan bergidik ngeri. Meskipun begitu, di setiap kejahatan, ada pula sudut pandang lain yang tak banyak orang ketahui.

Ada beberapa tokoh Belanda yang memiliki rasa simpati terhadap kekejaman yang diterima masyarakat Indonesia pada saat itu. Dia adalah Conrad Theodore van Deventer yang dikenal sebagai pelopor politik etis. Melalui pemikirannya tersebut, Conrad yakin masyarakat pribumi harus mendapatkan edukasi, irigasi, dan transmigrasi. Kemudian, pria itu pun melahirkan trias politika sebagai implementasi kebijakan politik Belanda sebagai politik utang budi.

Terinspirasi dari hal tersebut, tim siniar Tinggal Nama pun memproduksi serial orisinal kelima yang diberi nama "Kadaver" dengan tautan akses dik.si/NoiceTN. Penamaan "Kadaver" diambil dari kata serupa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memiliki makna jenazah atau mayat manusia yang diawetkan.

Mengambil premis dengan sosok Belanda yang berhati mulia, "Kadaver" berkisah tentang masa lalu sosok arwah jahat bernama Arin yang memiliki hidup yang kelam. Awalnya, Arin, pribumi  memiliki kehidupan romansa yang bahagia bersama Conrad, bangsawan Belanda. Akan tetapi, di tengah bahtera percintaannya, ia harus mengalami kisah tragis.

Pasalnya, pada masa itu, perempuan pribumi kerap distigmakan sebagai gundik bagi tentara Belanda. Mereka pun mendapat julukannya sendiri, yaitu nyai. Tak hanya itu, hukuman tegas juga menimpa orang Belanda. Mereka yang bersikeras menikahi pribumi tak diizinkan kembali ke negeri asalnya. 

Dengan latar waktu 1920--1960-an, pendengar akan diajak untuk mendengarkan kisah yang tersembunyi dalam sebuah keluarga. Pasalnya, selain kisah romansa, pendengar juga akan disuguhkan dengan nuansa horor dan mistisme akibat dendam yang dimiliki Arin. Akibatnya, sang anak, Rita, harus menanggung hal buruk hingga ia dewasa.

Tak hanya keluarga Arin, akan ada pula tokoh-tokoh lain yang menambah intrik dan permasalahan sehingga "Kadaver" menjadi penuh jebakan tak terduga hingga akhir. Penggambaran tokoh yang beragam ini disesuaikan dengan situasi Batavia pada masa lampau yang memiliki banyak pendatang.

Dalam memproduksi konten, Daffa Syuhada, selaku Co-Producer "Kadaver", mengungkapkan banyak pengalaman baru yang didapatkan. Riset mendalam dan penulisan naskah serta proses rekaman pengisi suara harus disesuaikan dengan situasi pada tahun tersebut. 

Meski prosesnya sulit, Daffa mengaku senang diberikan kesempatan untuk terlibat, "Walaupun ada banyak tantangan, prosesnya tetap menyenangkan dan memberikan banyak pelajaran. Saat produksi juga seru banget! Para voice talent membacakan dialog sambil berdiri dan saut-sautan. Semoga yang mendengarkan bisa terhibur dan relate dengan cerita yang kami hadirkan. Selamat mendengarkan!"

Siap untuk mendengar kisah keluarga Arin dan Conrad yang tragis? Klik tautan berikut https://dik.si/NoiceTN dan ikuti siniar Tinggal Nama untuk mendengarkan teaser perdananya yang tayang pada 1 Juni 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun