Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Berpikir Kritis sebagai Benteng Diri di Era Kini

15 April 2022   12:15 Diperbarui: 15 April 2022   12:18 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu elemen penting di era modern ini adalah berpikir kritis (Freepik/mindandi)

Manusia adalah makhluk yang kompleks. Agar mampu berpikir kritis, kita harus memiliki kesadaran terhadap tujuan hidup. 

Meskipun berpikir kritis tampak sangat teoretis, kenyataannya ia adalah ilmu yang harus dipraktikkan. Dari situ, perlahan-lahan kita bisa menempatkan akal sehat (rasio) dan perasaan (emosi). 

Yang perlu dilakukan pertama kali untuk melatih kita berpikir kritis adalah refleksi diri. Refleksi diri diperlukan agar kita kembali lagi dengan tujuan hidup. Latihlah diri untuk berefleksi dengan mempertanyakan setiap tindakan yang dilakukan; apakah berdampak baik atau buruk? 

Menulis catatan kecil sebelum tidur juga merupakan salah satu upaya refleksi diri. Dengan menulis, kita akan mengevaluasi apa yang telah terjadi pada hari itu. Selain itu, kesadaran juga akan tercipta karena kita bisa melihat proses hidup melalui tulisan pada lembaran-lembaran kertas. 

Hal kedua yang perlu dilakukan adalah bersikap rendah hati terhadap diri sendiri dan orang lain. Saat berdiskusi, pastinya kita juga akan menghadapi opini orang lain yang terkadang berseberangan. 

Oleh karenanya, rendah hati dapat membuat kita lebih menghargai setiap informasi dan opini yang diterima. 

Kiat ketiga yang disarankan oleh Harvard Business Review adalah senantiasa bertanya pada setiap asumsi. Dengan bertanya, pola pikir kita akan terasah. 

Kemudian yang keempat, kita juga harus memberikan alasan dengan logika. Dan terakhir adalah memiliki pemikiran yang beragam dengan senantiasa berdiskusi dan mencari informasi. 

Hambatan berpikir kritis 

Di Indonesia, perilaku berpikir kritis masih memiliki berbagai kendala. Dari banyaknya kendala, yang paling utama adalah takut salah. Hal itu disebabkan karena masyarakat menganggap orang yang berpikir kritis selalu melawan arus. 

Mendobrak kebiasaan lama adalah hal yang menakutkan karena diasosiasikan sebagai perilaku tak biasa. Hal ini terjadi karena sistem pendidikan kita yang masih menggunakan pandangan benar atau salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun