Oleh: Fauzi Ramadhan & Fandhi GautamaÂ
Seiring dengan perkembangan zaman, arus informasi dan teknologi telah membawa manusia selangkah ke depan lebih cepat.Â
Kondisi tersebut menghasilkan suatu manajemen informasi dan teknologi yang efektif serta efisien.Â
Selain itu, kondisi tersebut juga menghasilkan tren konsep kerja baru yang dinamakan worklife balance. Mengutip situs Kementerian Keuangan Republik Indonesia, worklife balance merupakan suatu konsep ketika seseorang mampu menyeimbangkan tanggung jawabnya dalam urusan pekerjaan dengan hal-hal yang tak berkaitan dengan pekerjaan.Â
Berbagai manfaat bisa didapatkan jika seseorang berhasil melakukan worklife balance, seperti tingkat produktivitas meningkat, stres menurun, dan rasa puas karena kehidupannya seimbang.Â
Dalam studi yang dilakukan Wayamba University of Sri Lanka, tren worklife balance sudah berubah jika dikomparasikan dengan generasi sebelumnya.Â
Kini, situasi itu berubah karena sektor pekerjaan mayoritas diisi oleh generasi milenial yang rupanya banyak mengaplikasikan worklife balance dalam kehidupannya.Â
Publikasi yang dilakukan oleh Beresford Research mendefinisikan generasi milenial sebagai kelompok masyarakat kelahiran 1981--1996.Â
Pada tahun 2022 ini mereka berusia antara 26 hingga 41 tahun.Â
Kelompok masyarakat inilah yang umumnya mengisi lingkungan kerja di sektor ekonomi, transportasi, dan pelayanan publik bersama dengan beberapa generasi sebelumnya, seperti baby boomers dan generasi X.Â