Oleh: Alifia Putri Yudanti & Fandhi GautamaÂ
DALAM bekerja, kita akan bertemu dengan banyak orang yang memiliki berbagai macam sifat dan karakter.Â
Memiliki rekan kerja yang kerap kali menunjukkan rasa tak sukanya, terkadang membuat kita tak nyaman.Â
Terlebih, bagi mereka yang memiliki rasa iri berlebihan atas kesuksesan rekan kerja lainnya. Sikap iri bisa menimpa siapa saja, bahkan di dunia pekerjaan. Sebenarnya, sikap iri dapat memiliki konotasi positif ketika menjadi pemicu untuk memotivasi diri.Â
Akan tetapi, yang menjadi masalah apabila rekan kerja tersebut sampai melakukan tindakan negatif.Â
Melalui siniar Smart Inspiration, Arvan Pradiansyah, menjelaskan bahwa iri terbagi menjadi dua, yaitu envy dan jealous.Â
Envy berarti sikap iri hanya melibatkan dua pihak, seperti ada rekan kerja yang naik pangkat.Â
Sementara itu, jealous melibatkan tiga pihak, seperti ada dua rekan kerja yang naik gaji, kita iri. Namun, yang paling sering terjadi di dunia kerja adalah envy.Â
Biasanya, sikap iri berawal dari keinginan. Jadi apabila ada orang sehebat apa pun kalau tak memiliki keinginan untuk menjadi sepertinya, kita tak akan memiliki rasa iri.
Misalnya, saat melihat teman di divisi IT sukses, kita tak akan iri dengan pencapaiannya karena tak andal dan tak memiliki kemampuan dalam bidang tersebut.Â