Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketahui Faktor Penyebab Utama Gagalnya Produk Bisnismu di Pasar

16 Februari 2022   10:00 Diperbarui: 16 Februari 2022   10:01 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu banyak asumsi

Dalam pandangan Doni, salah satu faktor utama dari kegagalan sebuah produk adalah minimnya riset pada pasar yang dituju.

Dapat dikatakan, langkah-langkah yang diambil pada pengembangan produk tidak berdasarkan data, melainkan asumsi semata.

Ada istilah yang menyatakan, "jangan jatuh cinta produk sendiri" sebab ketika terlalu fokus dan puas produk yang kita ciptakan, kita akan mengabaikan faktor yang lebih penting seperti kebutuhan klien.

Pada dasarnya, tanpa ada konsumen yang menggunakan produk kita, maka produk tersebut tidak akan berarti apa-apa.

Sementara itu, ketika produk lahir dari sebuah permasalahan yang nyata dan dikembangkan berdasarkan umpan balik (feedback) para penggunanya, maka produk tersebut akan mudah disukai oleh lebih banyak orang.

Gagal kecil versus gagal besar

Kegagalan adalah makanan sehari-hari bagi para perintis usaha.

Namun, penting untuk mengukur seberapa besar potensi kerugian yang akan disebabkan oleh setiap kegagalan.

Doni mencontohkan gambaran kegagalan masif: sebuah perusahaan yang terlalu percaya diri pada produk ciptaannya.

Alih-alih memerhatikan kebutuhan pasar dan menonjolkan unique selling proposition-nya, ia bergegas memasarkan produk dengan melibatkan jumlah dana yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun