MEMILIKIÂ lingkungan kerja yang baik dan suportif akan membuat etos kerja lebih meningkat. Hal tersebut akan berdampak pada suasana hati yang baik pula.Â
Namun, masih sedikit yang memiliki atensi terhadap lingkungan kerja yang suportif, tak terkecuali menyangkut kesehatan mental. Selain itu, kesehatan mental di lingkungan kerja juga masih menjadi hal yang minim diperbincangkan meski hal tersebut sangat penting.Â
Menurut WHO, kesehatan mental adalah keadaan sejahtera ketika individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Sane.org melaporkan, setiap tahun sekitar 20 persen kehidupan orang Australia dipengaruhi oleh masalah kesehatan mental dan 45 persennya diperkirakan memang mengalami masalah kesehatan mental.Â
Sama seperti penyakit fisik, masalah kesehatan mental muncul tanpa memandang usia, pekerjaan, latar belakang, atau kepribadian.Â
Berbagai sumber masalah dapat muncul dari lingkungan kerja atau kantor yang kemudian berdampak pada kesehatan mental. Lantas, apa saja sumber masalah tersebut, serta bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan berikut.
Tidak cocok dengan atasanÂ
Salah satu sumber masalah kesehatan mental di lingkungan kerja adalah ketidakcocokan dengan atasan atau bos sehingga dapat memunculkan berbagai masalah dan perselisihan.Â
Dra. Astrid Regina Sapiie, seorang psikolog klinis dan CEO Dear Astrid dalam siniar Anyaman Jiwa berjudul "Bicara Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja" mengemukakan, sebagai bawahan kita sebetulnya memiliki pilihan untuk membuat diri terhindar dari masalah, misalnya dengan mundur atau resign dari pekerjaan.Â
Terkadang, kita merasa tidak bisa memenuhi apa yang atasan targetkan sehingga menjadi beban untuk diri sendiri.Â