Masih cerita tentang anak-anakku, terutama tentang adek. Biasanya kalau ia pergi sekolah waktuku untuk bercengkerama dengannya hanya sedikit, nyaris jarang mendengar ocehan yang keluar dari bibirnya yang mungil dan lucu.
Selama dua minggu ini aku menikmati waktuku bercengerama dengan anak-anak, karena masih dalam suasana libur sekolah, kali ini aku kasih kelonggaran untuk bermain game. Masing-masing mendapat jatah 2 jam, mereka senang bukan kepalang. Akupun mendapat hadiah ciuman dari anak-anakku.
Si kakak seperti biasa asyik dengan dunianya sendiri, berada di kamarnya membaca novel kesukaannya sambil mendengarkan lagu-lagu. Yang bermain game hanya abang dan adek, sebelum bermain mereka suit dulu biar adil, ternyata yang menang abang, jadi yang mendapat giliran pertama ya abang. Karena waktu yang aku kasih 2 jam otomatis jadi lama adek menunggu gilirannya.
"Aduh, lama kali sih si abang, gantian dong bang"
"Nanti dek abang kan 2 jam, adek sama seperti abang mainnya juga 2 jam"
Sambil memperhatikan abangnya bermain, banyak sekali yang ia komentari dan mengajarkan abangnya, "lewat sini bang, no...bukan, nah kayak gitu bang kan adek udah bilangin, adek bisa main gamenya....Gampang sekali."
Gemes aku mendengar ocehannya lalu bertanya padanya,"adek, boleh nggak mama cubit pipi adek?"
"Nggak boleh ma, nanti pipi adek sakit " katanya
"Nggak kuat kok nyubitnya, abis dari tadi mama dengar adek ngoceh terus"
"Jangan Ma, nanti adek nangis lho..."
Aku jadi teringat, ketika malam sebelum lebaran kami ke Mall mencari baju untuk abang, karena tinggal abang yang belum beli baju, lagi asyiknya aku memilihkan baju untuk abang si adek marah-marah sendiri.