Mohon tunggu...
Medio Baya
Medio Baya Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga, lahir di palembang 14 februari 1974...tinggal di Bandung.. saat ini sedang belajar menulis untuk mengisi kekosongan waktu.. bermimpi menjadikan rangkaian tulisan ini menjadi sebuah BUKU.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Welcome Home, Anakku...

14 Agustus 2010   18:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:02 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini aku menjemput anakku di terminal Cicaheum Bandung. Kufikir daripada anakku yang menunggu mending kami yang menunggu, karena kami takut ada apa-apa yang tidak kami inginkan, apalagi anakku baru kali ini pergi sendiri tanpa didampingi oleh kami. Tak lama kemudian, anakku mengirim sms ke suamiku. "Pa..kakak sudah nyampe..Papa dimana?" Oh Rupanya, kakak sudah tiba di terminal. "tunggu sebentar ya kak..kami sebentar lagi tiba di terminal" balas suamiku. "Kak, cari tempat yang aman aja yaa..jangan berpisah sama panitia." Akhirnya, anakku menunggu disalah satu toko kue dekat terminal. "Itu kakak" kata anakku yang bungsu sambil menunjuk ke kakaknya. Bahagia rasanya setelah berpisah selama sepuluh hari. Aku langsung memeluk anakku. Wah, ada yang berubah pada anakku ini. Kulitnya berubah menjadi hitam. Hitam mengkilap. Haahaaa, aku langsung tertawa. "Kakak koq jadi begini kak?" "Iyalah Ma..kakak kan banyak diluar ruangan. Jalan-jalan diperkampungan penduduk. Main disekolahan yang kami lalui trus terakhir main di pantai pangandaran". "Yaa..sudahlah Kak..Mama senang, kakak sehat" tanyaku lagi. "Kakak senang gak?" Anakku mengangguk. Tak lupa si bungsu langsung memeluk kakaknya erat-erat. Mungkin dia saling merindu. Welcome home anakku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun