Mohon tunggu...
Medina MeccaZy
Medina MeccaZy Mohon Tunggu... Guru - Nona

Si Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengulang Semua Rindu

4 Maret 2020   15:12 Diperbarui: 4 Maret 2020   15:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: Pinterest)


Mengulang Semua Rindu

Aku masih di sini. Di halte persimpangan harapan dan kenangan. Bukan di tengah belukar-belukar mimpi dan ranting-ranting angan seperti yang ada di kepalamu. Yang sulurnya diam-diam membelit tangan dan kaki, hingga menembus hati. Sampai kamu tak kuat menggeliat untuk sekadar mengikuti seok langkahku.

Aku masih di sini. Duduk di kursi ujung kanan, menunggu bus nomor terakhir datang, membawa pulang. Setelah senang mengumpulkan sekeranjang bibit mimpi yang ingin kusemai bersama tanganmu. Dan tujuh ikat benang warna pelangi yang akan kupintal sambil bersantai di kursi kayu, selepas kamu mengetuk pintu, kembali dari memanen ladang renjana.

Aku masih di sini. Sedikit menggerutui angin nakal dari jendela bus tepat samping pintu. Mengurai jarak, membawa buah tangan, pulang untuk mengulang semua rindu. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun