Mengulang Semua Rindu
Aku masih di sini. Di halte persimpangan harapan dan kenangan. Bukan di tengah belukar-belukar mimpi dan ranting-ranting angan seperti yang ada di kepalamu. Yang sulurnya diam-diam membelit tangan dan kaki, hingga menembus hati. Sampai kamu tak kuat menggeliat untuk sekadar mengikuti seok langkahku.
Aku masih di sini. Duduk di kursi ujung kanan, menunggu bus nomor terakhir datang, membawa pulang. Setelah senang mengumpulkan sekeranjang bibit mimpi yang ingin kusemai bersama tanganmu. Dan tujuh ikat benang warna pelangi yang akan kupintal sambil bersantai di kursi kayu, selepas kamu mengetuk pintu, kembali dari memanen ladang renjana.
Aku masih di sini. Sedikit menggerutui angin nakal dari jendela bus tepat samping pintu. Mengurai jarak, membawa buah tangan, pulang untuk mengulang semua rindu. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H