Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Memelihara Mata Air Indonesia untuk Generasi Mendatang

31 Maret 2024   19:00 Diperbarui: 5 April 2024   08:55 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telaga Saat, Kampung Cibulao, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dikelilingi empat gunung semakin hijau dan asri karena BNPB dan Pemprov Jawa Barat menanam 1.500 pohon, Selasa (20/10/2020). (KOMPAS/AGUIDO ADRI)

Indonesia, dengan segala kekayaan alamnya, tidak hanya menjadi rumah bagi hutan hujan tropis yang megah dan pulau-pulau eksotis yang mempesona.

Di antara gemerlapnya keindahan alamnya, tersimpan juga kekayaan yang tersembunyi: mata air.

Mata air, sumber kehidupan bagi banyak makhluk di planet ini, memiliki peran yang sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan manusia.

Namun, dengan pertumbuhan populasi yang cepat dan tekanan atas sumber daya alam, mata air Indonesia menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan kelestariannya.

Mata air, dengan keindahan dan kegunaannya yang tak terbantahkan, melambangkan keajaiban alam yang harus dijaga dengan penuh kebijaksanaan.

Mereka tidak hanya menyediakan air bersih yang vital bagi kehidupan, tetapi juga menjadi saksi bisu dari sejarah dan budaya yang kaya di Indonesia.

Dari hutan lebat hingga dataran rendah, dari gunung yang menjulang hingga pulau terpencil, setiap sudut negeri ini menyimpan cerita-cerita yang terjalin erat dengan aliran air murni yang mengalir dengan lembut.

Namun, semakin mendalamnya kita menyelami keberadaan mata air, semakin jelas pula kita menyadari betapa rapuhnya kelestarian mereka.

Seiring dengan laju urbanisasi yang meningkat dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali, tekanan terhadap mata air semakin memuncak.

Begitu banyak mata air yang dulunya jernih dan alami, kini terancam oleh polusi, perusakan habitat, dan penyalahgunaan sumber daya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun