Tantangan Produktivitas dalam Konteks Globalisasi
Dalam era globalisasi yang semakin terintegrasi, tantangan produktivitas tidak lagi terbatas pada lingkup lokal, tetapi juga melintasi batas-batas negara dan benua.
Persaingan antar perusahaan tidak hanya bersifat domestik, tetapi juga melibatkan pemain-pemain dari berbagai belahan dunia.Â
Dalam lingkungan yang semakin dinamis ini, setiap perusahaan harus mampu beradaptasi dengan cepat dan efisien untuk tetap relevan dan kompetitif.
Peningkatan produktivitas menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perusahaan harus mampu menghasilkan lebih banyak dengan sumber daya yang tersedia, baik itu waktu, tenaga kerja, maupun teknologi.
Namun, tantangan utama muncul ketika harus menemukan keseimbangan antara meningkatkan produktivitas dan memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Sebagian pendukung kebijakan tiga hari libur dalam seminggu berpendapat bahwa memberikan waktu tambahan untuk istirahat dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang.
Mereka menunjukkan bahwa karyawan yang merasa segar dan terpenuhi secara emosional cenderung lebih fokus dan kreatif dalam pekerjaan mereka.
Studi-studi juga menunjukkan bahwa peningkatan kesejahteraan karyawan dapat mengurangi tingkat absensi dan meningkatkan retensi tenaga kerja, yang pada gilirannya dapat mengurangi biaya yang terkait dengan pelatihan dan penggantian karyawan.
Namun, di sisi lain, para peneliti kebijakan ini mengkhawatirkan bahwa menambahkan hari libur dapat mengganggu alur kerja yang efisien dan berdampak negatif pada produktivitas perusahaan.
Dalam lingkungan bisnis yang bersifat global, di mana perusahaan harus beroperasi 24/7 untuk menjawab kebutuhan klien dan pasar yang terus berubah, setiap hari yang hilang dapat memiliki konsekuensi yang signifikan.