Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.
Berita duka menyelimuti umat Islam di Indonesia atas meninggalnya ulama besar yang kharismatik yakni Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf, pemimpin Majelis Nurul Musthofa, yang wafat pada hari kedua Ramadhan 1445 Hijriah.
Beliau meninggal dunia setelah melaksanakan salat Duha, meninggalkan warisan spiritual yang mendalam bagi komunitas Muslim. Habib Hasan bin Ja'far Assegaf lahir pada tanggal 26 Februari 1977 di Kramat Empang, Bogor.
Sejak usia muda, beliau telah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap ilmu agama, belajar dari ulama-ulama terkemuka di Jakarta.
Beliau menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk belajar di Pesantren Darul Hadits Al-Faqhiyah di Malang, di mana beliau mendalami ilmu agama dan mendapatkan pengenalan yang lebih terhadap diri dan jati dirinya.
Habib Hasan dikenal sebagai ulama yang berdedikasi, menghabiskan hidupnya dalam pengajaran dan penyebaran ajaran Islam. Beliau juga dikenal karena kecintaannya terhadap ilmu agama, yang ia pelajari dari ulama-ulama terkemuka sejak usia muda.
Kecintaan ini tercermin dalam cara beliau mengajar, yang selalu penuh dengan kasih sayang dan kesabaran. Beliau meninggalkan jejak yang tidak terlupakan sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pembimbing spiritual yang berdedikasi.
Meneladani Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf
Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf adalah sosok yang menginspirasi banyak orang melalui kehidupannya yang penuh dedikasi dan pengabdian kepada agama.
Sebagai pemimpin Majelis Nurul Musthofa, beliau tidak hanya mengajar tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupannya.