Ali terbangun di keheningan malam, jam digital menunjukkan pukul 03.00 WIB. Dia menggeliat sejenak sebelum bangkit dari kasurnya yang sederhana.
Dia meraba-raba meja kecil di sebelah tempat tidurnya, mencari handphone sebagai alarm yang telah diatur sebelumnya.
Setelah menemukannya, Ali menekan tombol stop dan bergerak dari kasur dengan hati-hati agar tidak membangunkan teman sekosnya.
Ali mengambil wudhu di kamar mandi kecil di ujung lorong. Air dingin menyapa tubuhnya, memberikan semangat dan kejernihan untuk memulai ibadahnya.
Setelah selesai mengambil wudhu, Ali berjalan menuju sudut kamarnya di kos yang sederhana itu. Di situ, di atas sajadah kecil, terbuka Al-Qur'an yang setiap malam dia baca.
Dengan hati yang penuh ketenangan, Ali menyelipkan diri di samping kita suci itu dan mulai membaca.
Pada pukul 03.30, ketika pekikan suara "sahur...sahur" terdengar di kota kecil tempat Ali tinggal, dia telah selesai membaca sejumlah ayat.
Ali bangkit, menggulung sajadah, dan beranjak ke dapur sederhana untuk menyiapkan sahur. Nasi, sop ayam, segelas air dan teh panas adalah menu sederhana yang selalu dia siapkan.
Ali percaya bahwa tubuh yang sehat adalah kunci untuk menjalani ibadah dengan baik.
Setelah sahur, Ali membersihkan dapur dan kembali ke kamarnya. Sedikit waktu dia gunakan untuk bersiap-siap sebelum berangkat ke Masjid untuk melaksanakan shalat subuh berjama'ah.