Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Itu Mudah, yang Sulit Itu Melawan Rasa Malas

3 Maret 2024   12:22 Diperbarui: 3 Maret 2024   12:31 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita menghadapi rasa malas dalam menulis, seringkali itu adalah tanda bahwa kita telah mencapai titik di mana kita merasa tidak nyaman atau tertantang. Namun, justru dalam momen-momen ini terdapat kesempatan besar untuk pertumbuhan dan pembelajaran. Ketika kita menerima hambatan sebagai bagian alami dari perjalanan menulis, kita dapat menggunakan mereka sebagai pendorong untuk mengeksplorasi kemampuan dan kreativitas kita lebih jauh lagi.

Misalnya, ketika kita merasa malas untuk menulis karena kita tidak tahu dari mana harus memulai, kita dapat melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan penelitian lebih lanjut atau refleksi yang mendalam tentang topik yang ingin kita bahas. Dengan demikian, kita dapat mengubah rasa malas menjadi motivasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang materi tersebut, yang pada gilirannya akan memperkaya tulisan kita.

Selain itu, ketika kita menghadapi hambatan dalam bentuk kritik atau penolakan, kita dapat melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai penulis. Dengan menerima umpan balik dengan terbuka dan menggunakan itu sebagai kesempatan untuk memperbaiki karya kita, kita dapat menjadi penulis yang lebih kuat dan lebih terampil dari sebelumnya. Sehingga, dengan mengubah cara kita memandang hambatan dalam menulis, kita dapat menggunakan mereka sebagai batu loncatan untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam perjalanan kreatif kita.

Dengan menyikapi hambatan sebagai peluang untuk pertumbuhan, kita dapat melihat rasa malas bukan sebagai penghalang yang menghentikan kita, tetapi sebagai sinyal bahwa kita sedang menghadapi tantangan yang dapat membawa kita lebih dekat kepada pencapaian tujuan kita. Dengan sikap ini, kita dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang datang dalam proses menulis kita, tidak hanya untuk mengatasi rasa malas, tetapi juga untuk berkembang dan berkembang sebagai penulis yang lebih baik.

Membangun Koneksi Emosional dengan Materi yang Ditulis

Satu lagi cara untuk melawan rasa malas dalam menulis adalah dengan membangun koneksi emosional yang kuat dengan materi yang kita tulis. Ketika kita menulis tentang sesuatu yang benar-benar kita pedulikan atau kita merasa terinspirasi olehnya, energi dan motivasi untuk menulis secara alami muncul. Ini karena kita merasa terhubung secara emosional dengan topik tersebut, dan kita ingin membagikan pesan atau pengalaman kita kepada orang lain.

Membangun koneksi emosional dengan materi yang kita tulis dapat melibatkan berbagai hal. Misalnya, jika kita menulis tentang pengalaman pribadi atau perjalanan hidup kita, kita dapat menggali dalam-dalam untuk menemukan emosi yang mendasari cerita tersebut. Ini bisa menjadi momen-momen kebahagiaan, kesedihan, keberanian, atau kegembiraan yang kita alami, yang dapat membuat tulisan kita lebih autentik dan berarti.

Selain itu, kita juga dapat membangun koneksi emosional dengan materi yang kita tulis dengan mengaitkannya dengan nilai-nilai atau keyakinan yang kita anut. Misalnya, jika kita menulis tentang isu-isu sosial atau lingkungan, kita dapat mempertimbangkan bagaimana nilai-nilai kita tentang keadilan atau keberlanjutan memengaruhi pandangan kita terhadap topik tersebut. Dengan cara ini, menulis tidak hanya menjadi tugas yang harus diselesaikan, tetapi juga menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan pesan penting kepada dunia.

Dengan membangun koneksi emosional yang kuat dengan materi yang kita tulis, kita dapat mengatasi rasa malas dan menemukan motivasi yang berkelanjutan dalam proses menulis. Ini karena kita merasa terhubung secara pribadi dengan topik tersebut, dan kita ingin membagikan pengalaman atau pandangan kita kepada orang lain. Sehingga, dengan memperdalam koneksi emosional kita dengan materi yang kita tulis, kita dapat mengubah menulis dari tugas yang membosankan menjadi pengalaman yang memuaskan dan memuaskan secara emosional.

Mengeksplorasi Berbagai Gaya dan Genre

Salah satu cara efektif untuk mengatasi rasa malas dalam menulis adalah dengan mengeksplorasi berbagai gaya dan genre. Terkadang, kita merasa malas karena merasa monoton atau terjebak dalam rutinitas yang sama dalam menulis. Dalam hal ini, mencoba gaya penulisan yang berbeda atau mengeksplorasi genre yang baru dapat memberikan penyegaran yang sangat dibutuhkan dan memicu kreativitas kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun