Mohon tunggu...
July Production
July Production Mohon Tunggu... Mahasiswa - Konten Kreator Inspiratif

Seorang konten kreator inspiratif yang mencoba untuk berbagi pengalaman dan wawasannya agar juga dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ciri-Ciri Menyesali Perbuatan Maksiat yang Dapat Diampuni oleh Allah

3 Juli 2022   22:35 Diperbarui: 3 Juli 2022   23:18 6752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menyesal atas perbuatan Maksiat ialah Menghadirkan rasa penyesalan di dalam hati, karena ia telah durhaka kepada Allah. 

Yaitu menyesal terhadap semua perbuatan maksiat yang telah dia lakukan. Hal itu wajib di hadirkan di dalam hati ketika melakukan segala maksiat, baik itu dosa kecil atau lebih-lebih dosa besar.

Maksiat pada seseorang itu Layaknya baju yang kotor, maka harus kita bersihkan dan kita cuci agar bersih. Dan cara membersihkan maksiat seseorang itu adalah dengan cara bertaubat.

Taubat itu ada 2 jenis, taubat biasa & taubat nasuha. Bedanya adalah Taubat biasa ialah ketika kita bertaubat, kita masih melakukannya lagi. Sedangkan Taubat Nasuha ialah ketika seseorang bertaubat maka ia benar-benar berhenti dan tidak pernah melakukannya lagi.

Maka hendaknya dalam melakukan taubat itu jangan ditunda-tunda, lakukan sesegera mungkin. Karena siapa yang bisa menanggung batas umur kita? Belum tentu nanti atau besok kita bisa bertaubat dari Perbutan maksiat kita, baik itu maksiat kecil atau maksiat yang besar.

Kewajiban paling utama dalam bertaubat yang no. 1 ialah menyesal, dan jenis penyesalan yang bisa menghapus dosa ialah menyesal karena telah berbuat durhaka kepada Allah.

Sedangkan menyesal karena alasan yang lain, seperti karena sebab pujian orang lain atau menyesal karena alasan khawatir tidak mendapatkan sesuatu maka itu tidak bisa menghapuskan dosa.

Dan kewajiban dalam bertaubat yang no. 2 ialah berhenti. Dan no. 3 ialah ia harus berniat untuk tidak mengulangi hal yang serupa dari perbuatan maksiatnya tadi.

Semoga bisa memberikan manfaat & menambah wawansan Agama kita. Aamiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun