Seperti yang kita ketahui pendapatan nasional adalah total nilai moneter di suatu negara dalam jangka waktu tertentu yang biasanya satu tahun.pendapatan suatu negara biasanya mengalami naik turun yang disebabkan oleh permintaan dan penawaran,jika penawaran pada suatu negara meningkat melebihi permintaannya maka pendapatan negara tersebut akan mengalami penurunan.kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi pendapatan nasional.
Ada kalanya suatu negara mengalami krisis ekonomi dan moneter yang mengakibatkan lemahnya perekonomian nasional. UMKM lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Sektor usaha mikro kecil menengah mempunyai daya tahan yang tinggi sehingga mampu bertahan dari krisis ekonomi dan moneter. UMKM memainkan peran sentral dalam ekonomi Indonesia. Mereka merupakan pelaku usaha terbesar yang berkontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan PDB, mendorong ekspor, dan menghasilkan investasi modal tetap.namun kenyataannya UMKM di indonesia memiliki permasalahan terkait modal usaha.
pada dasarnya UMKM menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap krisis meskipun produktivitasnya lebih rendah. Hal ini karena struktur organisasi dan tenaga kerja UMKM yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan pasar. Ketahanan dan fleksibilitas ini menjadikan UMKM sebagai sumber penghidupan utama bagi banyak orang.maka pengembangan UMKM di indonesia harus lebih diperhatikan.dari data tahun 2000-2013 Sektor perdagangan, hotel, dan restoran menyumbang 27% terhadap PDB UMKM, menjadikannya kontributor terbesar. Berikutnya adalah sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi 21%. Sektor jasa swasta dan keuangan, persewaan, serta jasa perusahaan memberikan kontribusi yang sama.Perkembangan PDB UMKM dipengaruhi oleh berbagai variabel seperti tenaga kerja, investasi, dan jumlah unit usaha.
Pengaruh investasi terhadap pendapatan nasional di sektor UMKM di Indonesia menunjukkan hasil yang signifikan. Pengaruh positif dari investasi menunjukkan bahwa semakin besar investasi yang masuk, semakin tinggi PDB sektor UMKM. Peningkatan investasi dalam suatu usaha akan meningkatkan produktivitas usaha tersebut serta kontribusi terhadap PDB. Peningkatan investasi juga akan menghasilkan nilai tambah ekonomi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Investasi di sektor UMKM dapat mendorong pertumbuhan output dan meningkatkan permintaan input, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan dan perluasan kesempatan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, pengaruh jumlah unit usaha terhadap pendapatan nasional di sektor UMKM tidak menunjukkan hasil yang bagus. Namun, jumlah unit usaha berperan dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Penambahan jumlah usaha baru akan membutuhkan tenaga kerja tambahan, yang pada gilirannya meningkatkan output yang dihasilkan. Dalam hal ini, semakin banyak UMKM yang beroperasi, semakin besar pula subsidi yang diberikan oleh pemerintah, terutama dalam hal bahan baku, BBM, dan listrik. Namun, UMKM biasanya tidak dikenakan pajak, sehingga penerimaan pemerintah tidak bertambah.
Tenaga kerja juga berperan penting dalam proses produksi. hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak tenaga kerja di sektor UMKM, pendapatan nasional juga akan meningkat. Hal ini terjadi karena banyak UMKM di Indonesia masih mengandalkan tenaga kerja dalam jumlah besar (padat karya), di mana tenaga kerja menjadi faktor produksi utama yang membantu meningkatkan efektivitas penggunaan faktor produksi lainnya, seperti pengelolaan usaha dan modal. Dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja, produksi usaha akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan PDB.
Dapat di tarik kesimpulan bahwa, tenaga kerja dan investasi di sektor UMKM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nasional di Indonesia, sementara jumlah unit UMKM tidak memberikan dampak signifikan. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran mendapat manfaat dari perkembangan pariwisata yang pesat, yang membantu meningkatkan fasilitas hotel dan restoran. Sektor jasa swasta terus berkembang dengan munculnya jenis-jenis jasa baru, didorong oleh peningkatan kompleksitas kehidupan dan kemajuan teknologi. Di sisi lain, sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memiliki kontribusi terendah terhadap pendapatan nasional, karena lahan untuk sektor-sektor ini semakin berkurang akibat peralihan ke sektor industri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H