Peran Anak Muda dan Milenial dalam Politik

Peran Penting Anak Muda dan Milenial dalam Politik: Menjelajahi Minat Politik Generasi Z dan Milenial melalui Kisah Joniwan

Dalam era demokrasi yang semakin berkembang, partisipasi politik dari anak muda dan generasi milenial semakin penting. Melihat fakta bahwa sekitar 60% pemilih dalam pemilu 2024 berasal dari Gen Z dan milenial, penting bagi kita untuk memahami mengapa generasi ini semakin melek dan tertarik dalam dunia politik. Salah satu contoh inspiratif adalah kisah Joniwan, seorang karyawan swasta yang pada akhirnya terjun ke dunia politik melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan menjadi salah satu Bacaleg DPR RI 2024 di daerah pemilihan Kalimantan Barat 1.

Joniwan adalah seorang anak muda berusia 34 tahun yang berasal dari Ketapang, Kalimantan Barat. Sebagai seorang karyawan swasta, Joniwan awalnya tidak terlalu tertarik dengan dunia politik. Namun, melihat semakin banyaknya isu-isu sosial dan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, ia merasa perlu untuk berkontribusi dalam perubahan yang lebih baik. Tertarik dengan pendekatan politik yang transparan dan tidak melibatkan politik uang, Joniwan akhirnya bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan berperan sebagai seorang Bacaleg DPR RI 2024 di daerah pemilihan Kalimantan Barat 1.

Motivasi Joniwan
Motivasi Joniwan untuk terlibat dalam politik berasal dari keinginannya untuk melihat perubahan nyata di masyarakat. Ia merasa bahwa sebagai anak muda, ia memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam pembentukan kebijakan yang mencerminkan kepentingan generasinya. Melalui keanggotaannya di PSI, ia berharap dapat mengatasi masalah politik uang yang merusak proses demokrasi, serta mendorong partisipasi aktif dari anak muda dan milenial dalam proses pengambilan keputusan politik. Joniwan ingin menjadi suara bagi generasi muda, mengadvokasi kebijakan yang mencerminkan kebutuhan mereka, serta memperjuangkan isu-isu yang penting bagi kampung halamannya.