Desa Riamau, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima-- pada Senin, 27 Januari 2025, mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram (UNRAM) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan briket dari cangkang kemiri yang bekerja sama dengan YBM PLN dan dihadiri oleh beberapa anggota kelompok tani setempat. kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pengembangan limbah dari cangkang kemiri.
Dalam sambutannya, Ketua KKN, Muhamad Awaludin menjelaskan bahwa "kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah limbah cangkang kemiri yang di biarkan bahkan di buang begitu saja". Program kerja ini hadir dengan harapan dapat mengubah cara pandang masyarakat tentang limbah cangkang kemiri dan menjadikannya sebagai sumber daya alternatif yang bernilai ekonomis. Pemanfaatan cangkang kemiri menjadi briket arang yang ramah lingkungan juga sejalan dengan upaya pengelolaan lingkungan yang baik, sekaligus menciptakan peluang bisnis baru bagi masyarakat.
Sambutan hangat diberikan oleh Kepala Desa Riamau serta para tokoh masyarakat yang mengapresiasi langkah awal mahasiswa KKN. Adisan S.Sos Kepala Desa Riamau mengatakan bahwa, Limbah yang selama ini dibiarkan begitu saja, kini dapat di ubah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi, tidak hanya dapat mengurangi kebersihan lingkungan, tetapi juga dapat memberikan peluang menaikan ekonomi para petani dari hasil produk limbah cangkang kemiri.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Asmawati Mahasiswa KKN prodi Teknik Pertanian Universitas Mataram yang menjadi narasumber utama dalam sosialisasi tersebut. Asmawati menjelaskan secara rinci proses pembuatan arang dari cangkang kemiri, mulai dari pengumpulan bahan baku, pembakaran cangkang kemiri, penggilingan, pembentukan, hingga pengeringan briket cangkang kemiri. Selain itu, mahasiswa KKN juga menjelaskan alat yang digunakan untuk membuat briket serta bahan tambahan yang digunakan pada briket arang dan manfaat produk tersebut, yang dapat digunakan secara lebih efisien dan ramah lingkungan
Demonstrasi pembuatan briket pun dilakukan secara langsung untuk menunjukkan langkah-langkah praktis dan cara kerja proses pembuatan briket tersebut. Para petani yang hadir terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Banyak dari mereka yang aktif bertanya mengenai Teknik pembuatan briket, bahan yang dibutuhkan, serta potensi keuntungan yang bisa di peroleh jika briket tersebut diproduksi massal. Mereka aktif mengajukan berbagai pertanyaan terkait teknik pembuatan briket, bahan-bahan yang dibutuhkan, serta potensi keuntungan yang dapat diperoleh jika briket diproduksi secara massal. Beberapa petani bahkan meminta informasi lebih rinci mengenai langkah-langkah memulai produksi briket di rumah, termasuk persiapan bahan, alat yang diperlukan, dan strategi pemasaran yang efektif
Kegiatan ini menjadi semakin relevan mengingat Desa Riamau yang notabenenya sebagai petani kemiri.Tanaman kemiri merupakan salah satu potensi sumber daya alam terbesar Desa Riamau, tanaman kemiri menjadi sumber mata pencaharian yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat desa Hasil Produksi Kemiri yang dihasilkan setiap tahun pun cukup besar. Limbah cangkang kemiri sebelumnya hanya di buang begitu saja, kalaupun di jual hanya di kenai 500-, per karung. Pentingnya menyadarkan masyarakat akan urgensi pengelolaan limbah cangkang kemiri yang berkelanjutan mendorong dilakukannya Konsep pengolahan limbah cangkang kemiri menjadi briket bukan hanya sekadar solusi pengurangan limbah sampah, tetapi juga sebuah langkah strategis menuju keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.
Melalui KKN ini diharapkan masyarakat Desa Riamau dapat memperoleh informasi yang lengkap tentang manfaat dan proses pengolahan limbah cangkang kemiri menjadi briket arang. Langkah-langkah spesifik untuk proses ini, termasuk pengumpulan, pemilahan, dan pemrosesan limbah angkang kemiri menjadi briket, disajikan secara sistematis kepada masyarakat desa. Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan pemahaman tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab bersama kita terhadap lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI