Mohon tunggu...
Median Editya
Median Editya Mohon Tunggu... lainnya -

penyuka beladiri dan sastra. calon guru teknik yang dicemplungin NASIB ke dunia perbankan..well, life always have a twisting plot rite ?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Serba-serbi Karapan Kelinci

6 Oktober 2010   16:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:39 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tak kenal dengan Karapan Sapi? Tradisi yang terkenal dan berasal dari madura ini sudah masyur namanya ke seluruh pelosok nusantara. Tapi tahukah anda akan Karapan Kelinci? Yak, hewan imut nan lucu bernama kelinci ini sekarang sudah mulai sering dilombakan didaerah yang sama tempat asal karapan sapi.

[caption id="attachment_281031" align="aligncenter" width="285" caption="karapan kelinci (diunduh dari surabaya.detik.com)"][/caption]

Karapan kelinci awalnya adalah permainan anak-anak madura. Orang-orang dewasanya melakukan karapan sapi atau kontes “kecantikan” sapi (dalam kontes ini sapi dihias sedemikian rupa dan penilaian pemenang berdasarkan indahnya hiasan dan bagaimana lenggak lenggok sapi berjalan). Namun mahalnya perawatan sapi untuk mengikuti karapan atau kontes “kecantikan” ini membuat para peminat karapan dan kontes “kecantikan” sapi mulai melirik dan melakukan karapan kelinci.

Kalau dalam karapan sapi, sapi dipaksa untuk berlari bak kesetanan dengan cara mengolesi kedua mata sapi dengan balsem, pantat dilukai dan diolesi balsem atau air cabe, dibuntut dekat duburnya dipasangi paku-paku kecil dan saat berlomba jokinya tidak henti-hentinya memecut sapi supaya cepat larinya maka dalam karapan kelinci, kelinci dipaksa lari dengan cara menjepit tubuhnya dengan beragam aksesoris. Rasa sakit karena dijepit (bahkan kadang dipeniti aksesorisnya), plus gemerincing aksesoris ditubuh kelinci lah yang membuat kelinci mampu berlari layaknya sapi dalam lomba karapan yang sama.

Sadis? Tak bisa dipungkiri, itulah salah satu sisi kelam dari salah satu “hiburan” yang ada dimadura. Selain itu apabila anda memperhatikan disetiap lomba karapan, kelinci ataupun sapi, anda pasti akan menemui orang-orang yang berjudi dengan memasang taruhan disekitar arena. Tambahan satu hal lainnya yang pasti akan anda temui (asal mau sedikit jeli) dalam setiap karapan yang ada.

Karapan kelinci sekarang menjadi hobi dan trend baru hiburan dimadura. Dan sebagaimana layaknya karapan sapi, kadang kita tidak habis pikir bagaimana bisa orang-orang rela untuk mengeluarkan biaya vaksinasi, suplemen setiap hari, dan beragam perlakuan istimewa lainnya padahal jumlah hadiah apabila memenangkan perlombaan tidak seberapa? Bagaimana bisa orang-orang tega untuk memperlakukan sedemikian rupa (sampai mempeniti) demi menang lomba? Yah namanya juga hobi yang dikombinasikan dengan gengsi, jadi semua hal mungkin saja terjadi.

Salam,

Median

—————————–

bagi yang aktif juga di FB kalau berminat bisa join ke dua pages berikut ini :

FBI (Forum Buku Indonesia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun