Tanggal 1 Juni selalu menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum dan moral, tetapi juga simbol persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman Indonesia. Dalam rangka memperingati hari yang bersejarah ini, Suara Perempuan Nusantara (SPN) memberikan refleksi mendalam mengenai relevansi dan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dari perspektif perempuan.
Pancasila lahir dari pemikiran mendalam para pendiri bangsa yang melihat perlunya sebuah dasar yang mampu mempersatukan bangsa dengan latar belakang yang sangat beragam. Namun, di era modern ini, tantangan baru muncul dan implementasi nilai-nilai Pancasila sering kali tergerus oleh perkembangan zaman dan arus globalisasi. Hal ini menuntut kita semua, termasuk kaum perempuan, untuk terus memperkuat pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan.
Peran Perempuan dalam Mengamalkan Pancasila
Perempuan memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa. Melalui perannya sebagai ibu, pendidik, dan anggota aktif dalam masyarakat, perempuan dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada generasi penerus. Dalam keluarga, perempuan dapat menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Nur Khotimah, yang akrab disapa Egha, pendiri Suara Perempuan Nusantara, menyatakan bahwa perempuan memiliki potensi besar dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. "Perempuan adalah pilar utama dalam keluarga dan masyarakat. Dengan memahami dan mengamalkan Pancasila, perempuan dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi bangsa," ujar Egha.
Pancasila dan Kesetaraan Gender
Salah satu aspek penting dalam Pancasila adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip ini sejalan dengan perjuangan kesetaraan gender yang terus digaungkan oleh berbagai pihak, termasuk SPN. Egha menekankan bahwa kesetaraan gender merupakan bagian integral dari nilai-nilai Pancasila. "Keadilan sosial tidak akan tercapai tanpa kesetaraan gender. Perempuan harus mendapatkan kesempatan yang sama dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan politik," tegas Egha.
Dalam konteks kesetaraan gender, Pancasila memberikan landasan yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil bagi semua. SPN berkomitmen untuk terus mendorong implementasi kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan di seluruh Indonesia.
Menghadapi Tantangan Zaman
Di era digital ini, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Penyebaran informasi yang tidak akurat dan hoaks dapat merusak tatanan sosial dan mengganggu persatuan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, termasuk perempuan, untuk kritis dan bijak dalam menyikapi informasi. Menurut Egha, perempuan dapat memainkan peran penting dalam menyaring informasi yang benar dan mendidik keluarga serta masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.