Sembilan tahun sudah saya mengajar di sekolah tempatsaya pernah sekolah lima belas tahun yang lalu, tak terhitung siswa yang sudah keluar masuk menamatkan pendidikan di satu-satunya yayasan pendidikan terbesardi kecamatanku ini. Rentang waktu selama itu, saya merasa belum ada yang ditinggalkan oleh siswa untuk sekolah dimana mereka mendapatkan pendidikan. Prestasi yang pernah mereka ukir saat sekolah biasanya akan pudar setahun atau dua tahun setelah mereka tamat, berganti dengan yang datang, begitu seterusnya sepanjang tahun.
Bermula dari hobi bertanam maka mulai akhir tahun ajaran kemaren saya berlakukan untuk setiap siswa kelas XII harus meninggalkan satu pohon “ one student one tree” satu siswa satu pohon. Jadikan pohon kalian itu sebagai pacar kalian, sayangi, pelihara , jangan disuruh orang lain menyelingkuhinya.. itu pesanku buat anak-anak itu. Tinggalkan Jejak tanganmu di sini nak.
[caption id="attachment_374347" align="aligncenter" width="324" caption="Antusiasme anak-anak saat menanam pohon (Dok.Pribadi)"]
[/caption]
[caption id="attachment_374352" align="aligncenter" width="300" caption="Antusiasme anak-anak saat menanam pohon"]
![1415709059543906489](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1415709059543906489.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Lingkungan sekolah yang lebar dan tidak ada tanaman merupakan lokasi strategis untuk langkah kecil ini. Jika semua lingkungan sekolah ditanami maka tak kurang akan tertanam lebih kurang lima ratus sampai enam ratus batang pohon. Memang tak sehebat gerakan sejuta pohon atau semilyar pohon seperti yang didengung-dengungkan pemerintah. Namun inilah aksi kecil kami untuk membuat Indonesia lebih hijau.
[caption id="attachment_374362" align="aligncenter" width="300" caption="Pohon Usia enam bulan tanaman lulusan bulan Mei 2014 "]
![14157107352125943475](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14157107352125943475.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
![14157112101369799089](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14157112101369799089.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Dengan aksi kecil kami ini kelak dapat menumbuhkan semangat anak-anak dalam menghijaukan kembali hutan yang sudah mulai gundul. baik oleh pembabatan liar maupun dibuka oleh pemerintah untuk mengeruk kekayaan bumi negeri kami, negeri bawah bukit, berupa panas bumi (geotermal) yang kami tidak tahu, apakah kami akan menikmatinya atau tidak.
Salam Negeri Bawah Bukit