Mohon tunggu...
Media Digital
Media Digital Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Sederhana aja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah MK Sumber Masalah Rusaknya Demokrasi?

24 Oktober 2023   09:26 Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:19 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: Tempo/Imam Yunni.

Politik dinasti, suka atau tidak, adalah realitas saat ini. Hal yang paling penting adalah pengawasan yang dilakukan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan pengamat pemilu harus memastikan bahwa petahana tidak menyalahgunakan kekuasaan mereka demi kepentingan keluarga. Alat-alat negara tidak boleh digunakan sebagai alat bantu tim kampanye.

Namun, pengawasan masyarakat jauh lebih penting. Melibatkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat diharapkan dapat mengurangi risiko manipulasi suara rakyat. Masyarakat harus terus melaporkan adanya kecurangan dalam pemilihan, karena tanpa bukti dan pengawasan, tidak akan ada keadilan.

Akhirnya, kedaulatan rakyat diambil alih oleh Mahkamah Konstitusi. MK menjadi penentu dalam kasus perselisihan hasil pemilu. Oleh karena itu, akan lebih baik jika hakim MK yang menangani sengketa pemilu tidak memiliki hubungan keluarga dengan para kontestan, sehingga tidak akan disebut sebagai mahkamah dinasti atau mahkamah keluarga.

Permasalahan terbesar saat ini adalah tingkat kepercayaan publik terhadap Mahkamah Konstitusi yang terkait dengan pengesahan usia minimal calon presiden dan wakil presiden. Sudah saatnya MK berjuang keras untuk memulihkan kepercayaan publik, dan tidak membiarkan dirinya menjadi sumber ketidakpastian dalam Pemilu 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun