Mohon tunggu...
Media Digital
Media Digital Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Sederhana aja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Jokowi Haus Kekuasaan?

17 Oktober 2023   07:04 Diperbarui: 17 Oktober 2023   07:11 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi dengan terus adanya penolakan massal terhadap ide tiga periode ini, Jokowi akhirnya tegas menentangnya. Oleh karena itu, pada Pilpres 2024, Jokowi tidak akan bisa menjadi kontestan lagi.

Sebagai penggantinya, nama Ganjar Pranowo, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, telah mencuat sebagai calon yang diinginkan oleh sebagian besar pihak. Jokowi tampaknya mendukungnya, dan dalam beberapa kesempatan, dia telah menyinggung hal-hal khusus yang terkait dengan Ganjar, seperti rambut putih yang menjadi ciri khasnya.

Namun, Prabowo Subianto juga berusaha mendapatkan dukungan penuh dari Jokowi, dengan berbagai cara, dalam upaya untuk membentuk opini bahwa dia adalah suksesor yang diinginkan oleh Jokowi.

Dalam perkembangan politik yang semakin intens menjelang tahun pemilihan, Prabowo mencoba meyakinkan Gibran Rakabuming, putra sulung Jokowi, untuk menjadi calon wakil presiden. Meskipun usianya belum memenuhi syarat, upaya untuk menurunkan batas usia calon cawapres memberikan harapan.

Semakin kuatnya desakan untuk mengubah aturan ini membuat Prabowo dan timnya mengambil langkah besar dengan memasang foto dan baliho Prabowo-Gibran, yang tampaknya mendapat dukungan. Bahkan, Jokowi sendiri terlihat condong ke arah kemungkinan terbentuknya pasangan Prabowo-Gibran.

Mengenai isu ini, banyak yang bertanya mengapa Jokowi tidak lebih tegas dalam menghentikan upaya perubahan aturan. Ada spekulasi bahwa dia sedang membangun dinasti politik, mengingat anak-anaknya terlibat dalam politik tingkat tinggi. Salah satunya memegang posisi penting dalam partai politik, sementara yang lain mencari peluang untuk menjadi calon wakil presiden.

Ini mengundang pertanyaan apakah Jokowi terperangkap dalam kenikmatan kekuasaan?

Mungkin ini adalah langkah terakhir yang diperlukan untuk menilai apakah Jokowi benar-benar terperangkap dalam daya tarik kekuasaan tersebut atau tidak. Sebagaimana diketahui, kekuasaan seringkali membuat seseorang ingin mempertahankannya, bahkan meski harus diwakilkan oleh keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun