Diversifikasi Berbasis Potensi Lokal
tangkapan layar webinar bedah kurikulum oleh MGMP Bahasa Indonesia SMPN Kabupaten Malang (dok.pri)
Selain diterapkan khusus di SMK Pusat Keunggulan, adaptasi kurikulum baru juga diterapkan pada jenjang pendidikan dasar (SD/SMP). Yakni, kurikulum satuan pendidikan berbasis keberagaman potensi lokal.
Pada jenjang SMP misalnya, potensi lokal daerah mendapatkan atensi lebih untuk digali dan dikembangkan dalam isi kurikulum yang harus diajarkan pada peserta didik. Tahapannya, harus dilakukan analisis konteks kurikulum untuk disesuaikan dengan berbagai potensi yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
Dari analisis konteks berbasis potensi lokal inilah, lalu akan dimunculkan keberagaman (diversifikasi) kurikulum yang berbeda-beda antarsatuan pendidikan dan antardaerah. Diversifikasi kurikulum ini kemudian dihadapkan bisa menjadi muatan kurikulum unggulan yang lebih bermakna kelak sebagai pengayaan kompetensi peserta didik.
Muatan kurikulum berbasis potensi lokal ini, juga bisa diintegrasikan dari berbagai kompetensi materi lintas pelajaran yang ada. Hasil integrasinya pun bisa berupa muatan kurikulum tersendiri dalam satu pelajaran khusus.
Seperti, muatan pelajaran kewirausahaan berbasis potensi masyarakat dan life-skills lain yang juga ditunjang lintas disiplin keilmuan, digitalisasi, bahkan juga praktik-praktik baik di masyarakat yang bisa diterapkan dalam pembelajaran. Kemampuan digitalisasi misalnya, bisa diberikan terkait pemasaran/penjualan dari praktik kewirausahaan yang dijalankan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H