BERPUASA ramadan tentunya berbeda dengan hari-hari biasa. Saat menjalani amal ibadah ini, banyak ujian yang harus dihadapi. Setidaknya, ujian kesabaran dan kekuatan jiwa mengendalikan nafsu.
Saat berpuasa, aktivitas dan kesibukan kerja juga tetap harus dijalani. Jika harus banyak di luar, maka yang harus dialami mungkin akan lebih banyak. Segala situasi mungkin akan kita hadapi juga saat kita banyak di jalan.
Terlebih dalam masa serba sulit saat pandemi kini, ujian yang muncul dan harus dihadapi bisa terasa lebih berat. Kesempitan bisa saja membayang-bayangi saat kita beraktivitas kerja bersamaan dengan menjalani puasa.
Nah, doa menjadi sangat penting dan dianjurkan kita perbanyak dalam keseharian kita. Doa juga bisa menjadi modal kekuatan untuk kemudian menjadi pertolongan diluar kuasa kita. Tentunya, semua harus diyakini sungguh-sungguh dan dipanjatkan dengan keikhlasan dan keyakinan qalbu.
Doa untuk kemudahan urusan dan pertolongan Allah SWT ini sudah jelas dianjurkan bagi muslimin dan mu'minin. Setidaknya, bisa kita temui dalam Alqur'an pada bagian Surah ke-94, Insyirah, yang berarti Kelapangan. Tepatnya, adalah dalam ayat ke 5 dan 6.
Arti kedua ayat Surah Insyirah ini berbunyi berikut: "(Maka) sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan, dan sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
Surah ini bisa kita baca setiap hari, bahkan dibaca setiap salat lima waktu yang kita tunaikan. Tentunya, ayat dalam surah ini bisa menjadi modal keyakinan keimanan kita, bahwa tidak ada satu masalah pun yang tidak solusi pemecahannya.
Sebagai seorang makhluk, kita tidak pernah tahu takdir apa yang akan menimpa kita dalam menjalani keseharian kehidupan ini. Kandungan ayat dalam surah Insyirah ini juga mengandung hikmah dan pelajaran, agar tetap senantiasa bersabar serta tidak mudah menyerah dan putus atas kondisi terburuk yang kita alami.
Keyakinan ini banyak diperkuat juga dalam potongan ayat dalam surah-surah yang lain dalam Alqur'an. Yakni, janji pertolongan Allah SWT yang memberi penegasan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Keyakinan lainnya, adalah perintah bagi kita untuk selalu bertawakkal (berserah diri) dan meminta pertolongan hanya pada-Nya. Â
Doa lain yang masih berhubungan, adalah permohonan untuk selalu dimudahkan urusan kita: wa yassir lii amri (dan mudahkanlah urusanku). Doa ini memang lebih banyak dipanjatkan dalam konteks dimudahkan pemahaman (saat belajar). Akan tetapi, tidak ada salahnya juga ini diperuntukkan untuk segala urusan dan kepentingan.
Mendapati kesempitan saat ramadan tentunya akan jadi ujian berat tersendiri. Dalam kondisi sempit sekalipun, selain bersabar kita juga dianjurkan tetap pemurah dan tidak menghilangkan empati pada sesama. Empati ini nantinya bisa memunculkan kesalehan sosial.