Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bakat Tak Mati karena Pandemi, Pelajar SMP Terampil Berliterasi

1 April 2021   21:11 Diperbarui: 1 April 2021   21:27 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pelajar berbakat literasi kebahasaan terbaik saat menerima penghargaan ajang Festival Literasi Sekolah jenjang SMP. (dok. pribadi)

SITUASI pandemi dan tidak bisa masuk sekolah, tak serta merta mematikan kreativitas pelajar jenjang SMP di Kabupaten Malang. Sejumlah anak berbakat terbukti mampu menunjukkan kemampuan literasi dan bakat terbaiknya.

Setidaknya, bakat dan kreativitas ini ditunjukkan di ajang Festival Literasi Sekolah yang diselenggarakan MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang belum lama ini. Kemampuan terbaik pelajar ini dilombakan dalam kategori menulis esai, mendongeng, dan baca puisi.

Karena masa pandemi, ajang lomba inipun dilakukan secara daring dan virtual. Tiap peserta masing-masing kategori harus mengirimkan karya tulis esai, juga video penampilan mendongeng dan membaca puisi.

Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP, Hadi Wardoyo mengungkapkan, penyelenggaraan lomba tahun ini membutuhkan kesiapan dan penyikapan tersendiri, karena tidak bisa diperagakan langsung di depan juri penilai.


"Peserta kategori lomba mendongeng dan baca puisi banyak yang sangat bagus. Melihat dari video yang dikirimkan, pembawaan dan penampilan mereka terlihat totalitas," kesan Hadi Wardoyo, usai pengumuman dan penyerahan tropi pemenang di SMPN 1 Kepanjen, Rabu (31/3/2021).


Digelar secara virtual, lanjut Hadi, penampilan peserta bahkan lebih bagus dibanding ajang sebelumnya yang dinilai langsung di depan juri. Meski begitu, tetap ada pembatasan yang harus dipatuhi setiap peserta lomba.


"Penilaian penampilan peserta juga bisa lebih maksimal oleh juri, karena video bisa dilihat berulang-ulang untuk menentukan yang terbaik. Batasannya, ada durasi waktu dan tanpa editing," tegasnya.


Penggunaan properti berlebihan, tidak menjadi aspek penilaian utama. Menurut Hadi, yang lebih diutamakan adalah penjiwaan (puisi), dan improvisasi yang tetap tidak keluar dari alur dan tema (dongeng). Sementara, karya tulis esai lebih pada keruntutan struktur penulisan dan kebahasaannya.


Masing-masing kategori lomba ditetapkan enam peserta terbaik. Terbaik juara 1 diraih Redhita Dwi Cahyani dari SMPN 1 Wajak (lomba esai), serta Nadiya Izzatul Ulya (baca puisis) dan Vannia Permatasari P (mendongeng fabel), keduanya adalah pelajar SMPN 1 Singosari.


Terpisah, pembina MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang, Sunardi mengungkapkan, bisa digelarnya festival dan prestasi bakat pelajar dalam masa pandemi ini, menunjukkan mindset sekolah yang siap dan sudah beradaptasi dengan hal normal baru.


Menurutnya, yang sebelumnya serba manual tetap bisa dilaksanakan dengan mindset dan pola yang berubah kini. Yakni, memanfaatkan digital dan sosial media untuk bisa menjadi sarana penunjang bagi pengembangan bakat dan kreativitas pelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun