Debat terbuka kandidat pilbup Malang (dok. pribadi)Â
MASALAH pembangunan yang mensejahterakan menjadi topik kebijakan yang selalu disodorkan. Tingkat kesejahteraan dan kemandirian ekonomi rakyat tak bisa dikesampingkan siapapun pemimpin yang berkuasa. Cukupkah rakyat bisa sejahtera dengan ketersediaan lapangan kerja yang ada? Â
Ini pula yang banyak dipaparkan pada Debat Kandidat Pilkada Kabupaten Malang lanjutan yang digelar KPU setempat, Jumat (20/11/2020) malam. Diikuti tiga paslon kandidat, debat terbuka ini banyak menyingung isu dan masalah strategis kebijakan pembangunan di daerah dengan penduduk 2,13 juta jiwa ini.
Dari visi ketiga paslon kandidat pilkada Kabupaten Malang, semuanya bersepakat masuknya investasi penting bagi lapangan kerja baru. Terlebih, masa pandemi akhir-akhir ini menyebabkan lebih banyak pengangguran terbuka. Di Kabupaten Malang, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi kenaikan angka pengangguaran tersebut sebesar 1,79 persen. Tercatat, sebelumnya pada Agustus 2019 hanya 3,7 persen, kini per bulan Agustus 2020 naik mencapai 5,49 persen.Â
Gagasan pembangunan ekonomi antarkandidat paslon mengemuka, perlunya perhatian pada kesejahteraan ekonomi keluarga, yang didapatkan dari lapangan pekerjaan. Namun, pendapatan yang didapatkan dari usaha mandiri juga tak kalah pentingnya.
Kandidat paslon juga menegaskan visi pembangunan ekonominya, bahwa investasi yang masuk sebagai solusi pengangguran pun tidak lantas mereduksi kemandirian ekonomi juga budaya lokal.
Dalam sesi tanya jawab selama debat antarkandidat, masing-masing paslon sejatinya saling bertukar gagasan terbaik. Meski, pertanyaan yang dilontarkan kerap mengkritik atau menjebak satu sama lain.
Paslon kandidat nomor 3, Heri Cahyono-Gunadi Handoko misalnya, menyatakan bahwa tenaga kerja produktif di Kabupaten Malang tidak asal mendapatkan pekerjaan.
"Tenaga produktif kita tetap harus profesional dan tersertifikasi, sehingga punya harga (gaji) mahal," kata Sam HC, panggilan akrab calon bupati Malang jalur perseorangan, Heri Cahyono.
Tanggapan serupa dilontarkan calon wakil bupati nomor 2, Didik Budi Mulyono. Ia menegaskan perlu adanya pelaku usaha baru, yang diperkuat digital marketing di era kerja Rovolusi Industri 4.0 mendatang.
Calon bupati pasangan LADUB, Latifah Sochieb, menyatakan perlu dilakukan recovery ecomony pada warga masyarakat Kabupaten Malang ke depan. Menurutnya, pemulihan ekonomi ini bisa dilakukan diabtaranya dengan memperkuat tenaga produktif minelinal, melalui berbagai pelatihan teknologi tepat guna.