Meskipun saya agak terlambat menulis artikel ini karena berbagai kesibukan, namun saya tetap menyempatkan menulisnya di status Facebook saya pada tanggal 15 Desember 2011, dimana pada hari itu sudah diumumkan oleh Time bahwa Person of The Year 2011 jatuh kepada para demonstran.
Meskipun di Kompasiana sudah ada kompasianer lain yang menulis tentang Person Of The Year 2011, namun saya melihat sudut pandang beliau terlalu spesifik terhadap gambaran para demonstran yang lebih mengarah pada sosok individu, padahal menurut hemat saya, sang demonstran yang dimaksud oleh majalah Time lebih mengarah pada siapapun orang yang berpartisipasi menjadi demonstran yang kemudian berhasil menjalar seperti api ke seluruh dunia pada tahun 2011, tanpa kecuali.
Meskipun demikian, majalah Time, harus diakui memang memberikan apresiasi tersendiri kepada para demonstran dari Timur Tengah yang berhasil mengobarkan aksi turun ke jalan terhadap para pemimpin diktator di Timur Tengah seperti di Mesir, Tunisia, Yaman, Bahrain, Libia. Iran pun sempat dilanda demonstrasi meskipun masih gagal. Dan apresiasi itu terlihat dari cover depan majalah Time yang menggambarkan wajah seorang demonstran yang sekilas mengingatkan kepada para gerakan intifadah di Palestina.
Gelombang protes dan demonstrasi turun ke jalan ini ternyata menjalar ke negara lain dan bahkan benua lain seperti aksi menolak kartel obat bius di Meksiko, aksi unjuk rasa di Yunani, aksi demonstrasi di Wall Street dan unjuk rasa terhadap Presiden Putin di Rusia.
Tentu saja sangat mengejutkan bahwa negara seperti Yunani dan Amerika bisa terkena imbas dari gelombang demonstrasi yang asalnya dari Timur Tengah. Yunani yang dikenal dengan negeri para filsuf dan Amerika yang terkenal dengan kemapanan ekonomi dan kesejahteraan penduduknya, harus merasakan ‘pukulan’ yang tidak bisa dipandang remeh. Meskipun unjuk rasa adalah hal biasa di Amerika Serikat, namun bahwa yang dijadikan sasaran tembak oleh para demonstran adalah Wall Street, ikon dan simbol paling bergengsi dari sepak terjang perekonomian Amerika bahkan dunia, tentu menjadi sangat penting untuk tidak diremehkan begitu saja.
Dan alasan Time memilih para demonstran sebetulnya sederhana saja, Â namun memiliki bobot legitimasi yang bersifat transenden dan melampaui zaman, yaitu mereka rela membahayakan nyawa mereka sendiri untuk sebuah perjuangan melawan kebatilan dan ketidakadilan. Para demonstran berani menyuarakan kebenaran tanpa takut mati, dan mereka berani mempertaruhkan naywanya yang paling berharga meskipun sadar bahwa belum tentu perjuangan mereka akan berhasil.
Selamat berakhir pekan
sumber foto di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H