Mohon tunggu...
meda denish
meda denish Mohon Tunggu... -

peace for all of you

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan Bertanya Lanjut

15 April 2012   09:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:35 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam keterampilan bertanya lanjutan yang dibutuhkan adalah pengubahan tuntutan tingkat kognitif. Pengubahan tuntutan tingkat kognitifdalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu, guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan yaitu dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta keberbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks, guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa dari tingkat mengingat, kemudian pertanyaaan pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Usahkan agar jangan memberikan pertanyaan yang tidak menentu atau yang bolak-balik, misalnya sudah sampai kepada pertnyaan analisis, kembali lagi kepada pertanyaan ingatan, dan kemudian melonjak pada pertanyaan evaluaasi. Hal ini akan menimbulkan kebingungan pada siswa dan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran dapat menurun. Dan hindari pula memberikan pertanyaan yang ambigu atau memiliki makna ganda.

Teguran yang bagus adalah teguran secara verbal atau secara langsung dan sikap tanggap terhadap perilaku siswa yang kurang memperhatikan pelajaran. Teguran lebih efektif jika dilakukan segera setelah perilaku buruk terjadi daripada dilakukan belakangan, karena akan percuma karena kegiatan sudah dilupakan oleh siswa, dan akan lebih baik jika dilakukan dengan langsung dan cepat. Teguran secara langsung akan membuat siswa kaget dan menghentikan kegiatan-kegiatan yang negatif. Teguran tidak selalu berupa bentakan dan teriakan, yang nantinya hanya menambah kebisingan kelas dan membuat guru menjadi contoh buruk bagi murid. Cukup katakan dengan tegas “jangan lakukan itu, perhatikan pelajaran” dan diiringi dengan kontak mata. Ini biasanya sudah cukup untuk menghentikan perilaku yang tidak diharapkan dalam memberikan teguran.

Jika siswa menjawab dengan kalimat yang kurang tepat ada beberapa langkah yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:

a.Guru dapat memberikan tuntunan kepada siswa, artinya saat siswa menjawab soal dengan jawaban yang kurang tepat guru memberikan beberapa pernyataan yang menjadi tuntunan bagi siswa untuk mendapatkan jawaban yang sesuai dan benar.

b.Guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa tersebut untuk menjelaskan dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa menjadi lebih baik.

c.Meminta siswa memberikan alasan (argumentasi) yang dapat menunjang kebenaran pandangannya dalam menjawab pertanyaan guru.

d.Memberikan kesempatan menyampaikan pendapat, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolakan disertai alasan terhadap jawaban rekannya, agar diperoleh pandangan yang dapat diterima oleh semua pihak.

e.Meminta kesempatan jawaban dari siswa, guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban yang diberikannya bila dianggap kurang tepat.

f.Meminta jawaban yang lebih relevan, bila jawaban siswa kurang relevan, guru dapat meminta jawaban yang benar dan relevan dari siswa tersebut.

g.Meminta contoh konkret, bila siswa menjawab dengan samar-samar, guru dapat meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh konkret tentang apa yang dikemukakannya.

h.Meminta jawaban yang lebih kompleks, guru dapat meminta siswa tersebut untuk memberi penjelasan atau ide-ide penting lainnya sehingga jawaban yang diberikannya menjadi lebih kompleks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun