Media-media serentak memberitakan bahwa ISIS telah mengumumkan tidak ada perayaan Shalat Ied pada hari Raya Idul Fitri di kota Mosul. Beberapa media tersebut mengambil sumber dari media Kurdi yang sama sekali tidak memiliki berita Valid darimana mengambil sumber terhadap berita tersebut. Sebelumnya juga media-media di Indonesia beramai ramai memberitakan ISIS melarang shalat tarawih tapi nyatanya disemua wilayah kekuasan ISIS warga masyarakat berbondong-bondong melaksanakan shalat tarawih dimasjid-masjid.Â
Anehnya lagi ISIS sangat ketat dalam memasukkan orang lain ke wilayahnya apalagi kota Mosul. Dan anehnya berita tersebut mengatakan bahwa si Pemimpin partai Demokratik Kurdi si Rajab berada di kota Mosul dalam memberikan statemen. Bagaimana bisa dia berada di Mosul sedangkan Mosul dikuasai ISIS ?Â
Ini media Kurdi (Komunis-Atheis) yang memberikan berita disadur begitu saja oleh media Indonesia tanpa Tabayun.
Â
Selain itu ISIS biasanya akan mengeluarkan statemen melalui media-media yang dia miliki. Bukan mengeluarkan secara sepihak seperti yang diberitakan media Kurdi. Sungguh sangat disesalakan Media Kurdi sudah sering memberitakan berita yang berunsur kebohongan tapi masih saja dipercaya oleh media-media Indonesia seperti Metro Tv, Arrahmah dan Republika. Wajar saja media akan memberitakan sesuai yang membayarnya. Itulah mengapa netralitas media di Indonesia dan keadilan pemberitaan  sangat sulit didapatkan pada masa-masa sekarang. Semua media membuat propoganda yang menguntungkan tuannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H