Mohon tunggu...
Mecha Fitria
Mecha Fitria Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

'Process is the key, honest is my lifestyle' -Penulis Muda-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelangi Di Langit Milky Way

27 April 2015   10:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:38 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sebuah cerita tentang 25 peri bersaudara. Satu peri memiliki energi yang sangat besar, namun suatu hari, jagad raya menjadikannya pusat edar. Hukum alam yang baru telah ditetapkan. Tidak ada satu pun yang bisa mendekati peri itu. 24 saudaranya menjadi risau dan memutuskan untuk pergi ke negeri yang jauh, bernama Khayangan.

Di negeri itu banyak Dewa yang tinggal, beberapa di antara Mereka berwujud manusia. 24 peri bersaudara akhirnya berguru pada beberapa Dewa yang berbeda. Khayangan berbeda dengan dunia manusia, di sana tidak ada patung Dewa. Berguru pada Dewa di Khayangan, tentu saja berarti bahwa mereka akan ditempa habis-habisan. Tidak ada waktu untuk minum seduhan serbuk sari bunga bersama saudara-saudara tercinta, bahkan dalam 178 kelahiran matahari, mereka hanya bisa mengucap salam dan berhenti sejenak untuk mengobrol ketika berpapasan.

Rindu membuncah. Cinta yang tidak akan bisa dipungkiri. Berhenti hanya akan menjadi sia untuk satu saudaranya yang sekarang masih menjadi pusat edar. Mereka mencoba untuk menguatkan diri dan mencoba untuk saling menguatkan.

Dari kitab lain dikisahkan bahwa saat 24 peri bersaudara ini bertemu, terciptalah pelangi yang paling indah. Pelangi yang bisa dilihat dari seluruh penjuru 'Milky Way'. Pelangi ini akhirnya menjadi simbol perlindungan dan kasih. Bahkan dari beberapa literatur kuno lain menyebutkan bahwa pelangi ini mampu menstabilkan jagad raya dan pelangi ini muncul untuk pertama kalinya ketika 24 peri berhasil membebaskan satu peri yang menjadi sandraan jagad. Oleh sebab itu, penduduk daratan 'Milky Way' percaya bahwa kemunculan pelangi akan membawa keajaiban bagi mereka yang berusaha dan penuh kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun