Â
Jarum jam baru saja menunjukan pukul 04.10 WITA saat panggilan boarding untuk penumpang transit dan penumpang baru. Proses loading dan persiapan take off tidak lama. Jelang jam 04.30 pesawat sudah lepas landas dari Bandara Hasannudin Makassar. Syukurlah ontime.
Â
Saat pesawat menuju ketinggian jelajah langit masih gelap. Penerbangan menuju Ambon menempuh waktu sekitar 1 jam 20 menit. Dari Jakarta take off sekitar jam 01.00. Di jadwalkan transit sekitar 40 menit di Makassar. Berarti sekarang saatnya menikmati tidur. Lumayan dech kalau bisa merem walau sebentar. Tadinya selama 2 jam penerbangan dari Jakarta sulit memejamkan mata.
Â
Sementara penumpang di sebelah ku sudah asyik terlelap tidur. Ah bikin sirik. Bahkan ia tidak sama sekali waktu pramugari menyediakan makan malam. Entah makan malam atau makan subuh. Jam setengah dua di atas laut Jawa Garuda menyediakan menu nasi goreng. Ketimbang berkutat jenis makan malam atau subuh mending nikmati saja. Sayang kalau ngga ambil jatah. Khan jarang-jarang nikmati santapan dari Garuda.
Â
Dari GPS yang selalu aku kalungkan terlihat pesawat mengarah ke utara. Lalu mengarah ke timur. Saat itu aku sudah merasa ngilang. Bunyi mesin pesawat sudah samar-samar. Ceritanya masuk dalam alam mimpi.
Â
Entah sudah berapa lama aku tertidur tiba-tiba saja terbangun. Liat posisi pesawat di GPS pesawat terbang di ketinggian jelajah 33 ribu feet melintas tenang di atas laut banda. Aku melihat ke jendela keluar. Sudah mulai terang. Selanjutnya....Ooooo my GOD. Terlihat dari yang samar-samar sampai mulai jelas semburat matahari pagi. Baru bias-nya aja. Tetapi sudah menyajikan pemandangan sangat indah.
Â
Segera melupakan rasa kantuk. Tidak ku pedulikan saat pramugari menghampiri ku tuk memberikan sarapan pagi. Ku tunda dulu menikmati omilet panas di udara. Perhatian ku saat itu ke arah luar. Terpesona dengan suguhan bias matahari pagi. Segera ku ambil kamera. Tidak ku sia-sia-kan kesempatan ini. Kesempatan langka. Perlahan tapi pasti bias mulai pudar se-iring sang mentari mulai menampakan wajahnya. Sangat…sangat indah.
Â
Tidak ku hitung sudah berapa kali tombol shutter aku pencet. Dari komposisi sengaja aku menyertakan sayap pesawat sebagai bukti aku motret ini dari pesawat. Terlihat di bawah beberapa pulau. Ku lihat di GPS tuk mencari tahu pulau apa yang kami lewati. Ah ternyata tidak tercantum. Belum update GPS ku. Ngga apa-apa. Yang pasti aku sangat menikmati Maha Karya Sang Pencipta. Apalagi aku jarang bisa terbang subuh seperti ini.
Â
Setelah bias hilang dan suasana di luar mulai terang, saatnya menikmati sarapan pagi. Sebelumnya ku panjatkan doa syukur di awal liburan ke Ambon aku mendapat suguhan pemandangan sangat indah. Thanks GOD…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H