Seorang rekan melihat foto di atas. Langsung berseloroh, ”asyik loe ya jalan-jalan ke luar negeri”. Aku hanya senyum-senyum aja mendengarnya. Coba bertanya kepadanya, tebak ini dimana?. Ia mikir...”sepertinya sich di eropa ya. Tapi, ngelihat loe mana sanggup bayar tiket ke sana”, tebaknya sambil canda. Semprul loe ah. Siapa bilang gue kagak sanggup beli tiket ke eropa, balas ku. ” berarti ini di Thailand. Ya khan...?”.
Foto yang aku tampilkan di atas biasa saja. Dalam arti aku shoot bukan karena sebagai fotografer profesional. Tetapi ternyata tidak sedikit rekan menduga bahwa itu di luar negeri. ”ngga mungkin di Indonesia ada suasana pelabuhan seperti ini”, komentar rekan ku yang lain.
Iya...pagi-pagi aku sudah terbangun sebelum matahari terbit. Di kamar hotel yang nyaman, bernuansa klasik, cukup melelapkan tidur ku semalam. Puas rasa letih setelah berkeliling ke ”jurasic park” made in Indonesia sudah tergantikan dengan kesegaran. Padahal itu belum mandi. Aku menuju teras kamar. Masih terlihat samar-samar pemandangan di depan teras. Baru semalam aku check in di hotel ini. Letaknya di lereng perbukitan tidak jauh dari pelabuhan. Karena sudah gelap dan capek aku tidak bisa menikmati pemandangan di depan teras. Baru pagi ini bisa.
Perlahan-lahan matahari mulai menerangi. Kamar hotel ku menghadap ke arah barat. Tidak bisa menikmati sunrise. Namun dengan rona pagi dari arah belakang mulai terlihat suasana pelabuhan. Baru semalam aku merapat di salah satu tempat parkir kapal. Lalu jalan kaki menuju hotel yang aku inapi sekarang. Jejeran kapal-kapal kecil semakin jelas terlihat. Ada kapal kayu cukup besar yang parkir di luar tempat parkir. Lalu ada perbukitan.
Astaga indah sekali....Segera ku ambil kamera dan ku abadikan pemandangan ini. Betul aku merasa pemandangan di hadapan ku serasa di luar negeri. Padahal di LABUAN BAJO, Nusa Tenggara Barat.
Sebagai informasi Labuan Bajo kota kecil di bagian barat NTT. Menjadi terkenal sebagai pintu gerbang menuju kawasan Taman Nasional Komodo. Sebagai kota turis keberadaannya tidak lah besar. Namun berhubung lebih banyak turis asing di banding turis lokal serasa bukan di negeri ini. Meskipun hanya sebagai kota transit banyak tersedia akomodasi. Mulai hotel bintang sampai hotel melati.
Kamar hotel tempat aku menikmati pemandangan ini harga medium. Semalam 350 ribu tidak termasuk breakfast. Memiliki teras yang bisa di gunakan tuk santai menikmati suasana pelabuhan seperti foto di atas.
”ah ngibul loe masa sich di Labuan Bajo...”, celutuk teman ku saat aku mengatakan dimana lokasinya. Yeeeee....kagak percaya datang aja kesana. Buktikan sendiri yang loe bilang di luar negeri ternyata di negeri ini.
