Slamet menjadi tujuan destinasi pasca UTS. Mei lalu, tepatnya setelah libur hari buruh internasional, aku berangkat menuju Purwokerto pukul 20.30 WIB menggunakan bus efisiensi cabang ambarketawang (fyi: pemberangkatan efisiensi terakhir di Yogya diantara terminal lain seperti Hartono dan Shuttle di Bandara). Â
Sebelumnya memang hal ini sudah aku rencanakan dengan abang saya, 1 bulan yang lalu ketika saya berkunjung ke Purwokerto.
Berikut beberapa logistik yang aku siapkan dari Yogya :
1. Tas Gunung / Carrier 60L
2. Sepatu Gunung 40 cm
3. Pakaian (2 pasang baju selama pendakian)
4. Milkcleanser as Pembersih Wajah *mengingat tidak boleh ada bahan kimia yang boleh terurai selama pendakian
5. Topi Mendaki *agar terhindar dari sinar UV
6. Sarung Tangan
7. Buff / Penutup Wajah
8. Topi Hangat *penghangat malam hari
9. Matras
10. Sleeping Bag
11. Pengikat Rambut
12. Pakaian Dalam Ganti
13. Kaos Kaki Tebal (2 pasang)
14. Sandal Gunung
15. Handphone
16. Kartu Identitas (sangat diperlukan sebelum memasuki kawasan pendakian)
17. Minyak Kayu Putih
18. Head Lamp
19. Abang saya yang menyediakan tenda kapasitas 5 orang, kompor, gas, dll (milik sendiri)
20. Trash Bag
23.45 Purwokerto (03/05/19). Kita sebisa mungkin istirahat, bersiap berangkat pagi harinya pukul 10.00. Pagi harinya kami mempersiapkan makanan yang akan dibawa selama pendakian, meliputi cemilan, makanan manis seperti coklat, mie instan, beras, sosis, nugget, dll.Â
Kemudian kita pun bergegas sembari menunggu 2 orang teman dari abang saya. Sudah sangat molor, akhirnya kami berangkat ke Probolinggo karena kami memiliki tracking jalur via Kali Wadas.
Perjalanan ke Probolinggo tidaklah singkat, kami masih harus menempuh waktu 2 jam agar sampai. Dari probolinggo kita melanjutkan perjalanan ke Bumi Ayu yang kurang lebih 1 jam-an. Di desa kami membeli satu kardus aqua botol 2 l, satu orang akan mendapatkan jatah 6 botol aqua.Â
Hal ini cukup menyulitkan kami, karena masih harus membawa carrier yang sangat berat ditambah dengan jalan ke Desa Kali Wadas yang sangat menanjak.Â
Motor kami pun sampai tidak kuat menarik gas sampai membuat mesin mati untuk beberapa saat yang lama. Kami pun memutuskan supaya abang saya dan Nathan (re: rekan kami) untuk membawa tasnya terlebih dahulu. Aku dan Kak Anita pun berjalan menunggu mereka mengantarkan barang-barang lalu kembali menjemput.
Kami tiba di basecamp pukul 15.00 WIB. Kami mendaftar dan istirahat sekaligus makan sesaat sambil merapikan logistik yang ada.Â
Ada formulir yang harus kita isi sebelum memulai pendakian, sebagai data identitas para pendaki untuk mensiasati berbagai hal bila terjadi sesuatu terhadap kami. Motor kami titipkan di basecamp dengan charge Rp 20.000,- selama 3 hari.Â
Day I : Pos I
16.00 kami mulai gerak masuk ke dalam gerbang mula pendakian (fyi: 150 meter baru berjalan kami berniat membeli kentang seharga Rp 5.000,- saja tapi malah warga nya memberikan kami 1 kg kentang dengan harga yang sama). Track awal cukup mudah karena masih datar memasuki hutan. Kami berjalan terus menyusuri hutan, jalanan sesaat itu cukup becek. Kami bertemu beberapa orang yang baru saja turun.Â