Mohon tunggu...
Rahmi -
Rahmi - Mohon Tunggu... -

Ministry of Da'wah, Writer, Politican, Lector.Call for Syariah & Khilafah. Stand For Islam,Islam is only One Truth.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamatkan Generasi dari Pornografi/Pornoaksi

4 Maret 2011   00:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:05 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyaknya Games Porno, DVD, Komik dan sebagainya yang beredar di kalangan anak-anak remaja Indonesia, Lihat saja dengan mudahnya generasi muda mengakses situs-situs porno di Internet, DVD-DVD di lapak-lapak CD Bajakan, serta komik-komik yang sarat dengan pornografi.Berdasarkan Google Trend, Indonesia pengakses situs porno terbanyak ke dua di dunia dengan nilai belanja 3.673 dollar atau 32 juta/detik, angka yang sangat fantastis untuk belanja pornografi, andai saja dalam kondisi harga cabe naik, BBM 'di batasi' seperti sekarang, uang sebanyak ini dibelanjakan untuk kebutuhan pokok masyarakat Indonesia maka tidak akan ada rakyat Indonesia yang kelaparan, bahkan tragisnya sampai meninggal karena tidak mampu memenuhi kebutuhan perutnya.

Mengapa ini bisa terjadi? Ada beberapa penyebab yang menjadi alasan kenapa kondisi ini terjadi :

1. Tergerusnya Akidah Ummat, Masyarakat tidak lagi menjadikan aturan Islam di dalam menjalani kehidupannya, namun masyarakat telah termakan ide sekuler (memisahkan agama dari kehidupan), ditambah dengan serangan yang massif budaya barat, ini menambah hancurnya akidah Ummat, seperti perayaan Valentine Day (V-Day) dengan pesta seks,bertukar kado, berganti pasangan (Na'uzubillah) dengan Dalih Hari Kasih Sayang, sejatinya ini Bukan Budaya Islam.

2. Rapuhnya Benteng Keluarga, Para Ibu yang sejatinya menjadi pendidik utama bagi anak,sudah banyak dan sering sekali mengabaikan kewajiban tersebut, pembentukkan pribadi anak-anak yang dimulai dari rumah harus di serahkan sepenuhnya ke sekolah-sekolah.ini menjadikan rapuhnya benteng keluarga, terbukti dengan banyaknya anak-anak yang 'Broken Home' ,Ibu sibuk mengejar karier, kurangnya kasih sayang orangtua dll. Sehingga anak mencari perhatian dan kasih sayang di luar rumah yang diungkapkan dengan pacaran,kumpul kebo dan lain sebagainya

3. Kemajuan teknologi dan kemudahan akses pornografi, jika di list dampak positif dan dampak negatif dari kemajuan teknologi maka akan diperoleh banyak sekali dampak positif dari kemajuan teknologi ini, namun jangan menutup mata saudaraku! dampak negatif pun sama banyaknya, tidak dipungkiri kemajuan teknologi memudahkan pekerjaan manusia namun seiring dengan berkembang pesatnya teknologi membuat muatan pornografi dengan gampang diakses di internet, DVD-DVD porno di di lapak-lapak jalan, Media TV, serta Media elektronik 'rendahan' sering ditemukan kolom-kolom khusus lowongan 'kerja panggilan'

4. Pemerintah Tidak Tegas, sering sekali ketidaktegasan pemerintah menelan korban dan menimbulkan dampak yang luar biasa, salah satu contoh kasus seorang vokalis band terkenal, pemerintah baru bertindak setelah 3 minggu video tersebut beredar di masyarakat. Setelah sebelumnya banyak remaja yang menyusul menjadi Pemeran Utama, dan ingat! Banyak anak yang menjadi korban dari 'Sang Inspirator' ini. Na'uzubillah

Lantas, apa solusi dari semua ini? Tidak lain adalah Menguatkan akidah Ummat, membentengi keluarga dengan cara masing-masing individu kembali kepada perannya, dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk Ilmu pengetahuan dan kebangkitan ummat yang hakiki, serta berperannya pemerintah dalam menerapkan aturan Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan mencampakkan ' Demo-crazy ' sistem yang sekuler (Memisahkan Agama dari Kehidupan) ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun