Mohon tunggu...
Rahmi -
Rahmi - Mohon Tunggu... -

Ministry of Da'wah, Writer, Politican, Lector.Call for Syariah & Khilafah. Stand For Islam,Islam is only One Truth.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Berduka, Indonesia Menangis

30 Oktober 2010   14:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Letusan awan panas karena suplai magma dari bawah ke atas berlangsung cepat, dimulai dari Sabtu 23 Oktober suara ledakan keras Gunung Merapi membuat warga panik. Mereka langsung berbondong-bondong menuju tempat-tempat pengungsian, puncaknya tepat pada Selasa 26 Oktober 2010 Gunung berapi aktif di Indonesia ini Meletus dengan mengeluarkan awan panas yang sampai sekarangdini hari (30/10) awan panas terus muncul susul menyusul.sampaiJumat (29/10)Total pengungsi korban bencana letusan Gunung Merapi yang sudah di evakuasi mencapai 44.986 jiwa. Sekitar 34 orang tewas dan 20 korban telah dimakamkan. Sementara jenazah juru kunci Gunung Merapi, Mbah Marijan di kebumikan di tempat terpisah, dan yang lainnya belum di ketahui akan dimakamkan di mana. 46 orang luka berat akibat terbakar awan panas

Indonesia sedang diuji, banjir bandang di Wasior, Banjir di Jakarta, Gunung Merapi meletus di Sleman, tidak ketinggalan Sumatera Barat yang di kenal sebagai daerah langganan Gempa, kini sebuah pulau di Sumatera Barat, Pulau Mentawai di goncang Gempa 7,2 SR dan tsunami, sampai Jumat (29/10) tercatat ditemukan 413 mayat, 163 orang hilang, 267 orang luka berat dan 142 orang luka ringan. Korban tewas gempa dan tsunami di Mentawai ini dikebumikan secara massal.

Berbagai organisasi pemerintah, swasta maupun LSM memberikan bantuan ke Mentawai Semua bantuan yang berbentuk barang telah dikumpulkan di BadanNasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Padang, termasuk Ormas Islam yang berada di Sumatera Barat, Dewan Dakwah Islamiyah, Front Pembela Masyarakat Islam Minang, Hizbut Tahrir Indonesia, akan tetapi cuaca buruk di perairan Mentawaibisa menunda penyaluran bantuan, Sementara ini bantuan sangat minim, jika ada namun tidak merata maka warga bertahan hidup dengan makan ubi dan pisang, para pengungsi pun telah mulai diserang penyakit Kolera. Ironisnya, Rombongan komisi V DPR berangkat ke Italia, sehari setelah Gunung Merapi meletus dan tsunami di Mentawai. Sementara itu Anggota Badang Kehormatan (BK) DPRbertolak ke Yunani untuk belajar tentang Etika Parlemen di sana.

Bencana Ini memang tidak dapat kita hindari, akan tetapi terjadinya Banjir Bandang di Wasior misalnya, tidak dapat pungkiri bahwa pembalakan hutan secara liar merupakan penyebab utama Banjir ini. Dengan banyaknya bencana yang melanda, hendaklah pemerintah dapat segera tanggap untuk menanggulangipara korban dengan memaksimalkan bantuan agar segera sampai ke lokasi pengungsian, termasuk kepada para pengungsi di Sleman dan di Mentawai. Bertubi-tubi bencana melanda negeri ini, maka seharusnya kita merenung mengapa alam sedemikian tidak bersahabat. Kita tidak hanya melihat ini sebagai suatu fenomena alam semata, namun kita mestinya tahu semua bencana ini terjadi atas kehendakNya, bisa jadi ini merupakan ujian, teguran, atau malah azab. Ya, kemurkaan Allah SWT karena banyaknya kemaksiatan yang terjadi di negeri ini. Pornografi yang kian marak, penyelenggaraan Festival Film homo, kriminalitas merajalela, aliran sesat yang tak kunjung dibubarkan, termasuk fenomena kemusyrikan di mana-mana. Semuanya bermuara pada kemaksiatan terbesar yakni tidak diterapkannya hukum Allah di muka bumi, termasuk di negeri ini. Saatnya bertaubat dan tidak mengabaikan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar terhadap setiap kemaksiatan yang terjadi, termasuk kepada para penguasa agar menerapkan aturan Allah Swt dalam seluruh aspek kehidupan. (Wallahualam.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun