[caption id="attachment_199658" align="alignleft" width="250" caption="No Comment"][/caption]
Kompasiana (20/7), Berita di layar kaca membuat miris dan menimbulkan penyesalan pada diri saya. Seorang ibu mengendong anaknya dengan sekujur tubuh yang mengalami luka bakar akibat ledakan gas dari tabung elpiji 3 kg. Berdiri di gerbang Istana Negara, ingin menjumpai pimpinan negaranya. Melihat keadaan anak si ibu yang demikian mengenaskan rasanya bergidik membayangkan kejadian ledakan tersebut. Namun alangkah kagetnya saya mendengar pembaca berita TV tersebut menyampaikan bahwa ibu tersebut malah diantar ke mobil dinas istana oleh petugas keamanan dan kemudian diantar ke kantor pusat Pertamina.
Siapakah orang yang sudah saya pilih ini...?
Dimanakah hati nuraninya....?
Sedemikian nistakah rakyat kecil hingga tidak bersedia ditemui...?
Saya yakin ibu sang anak hanya ingin berkeluh kesah bertemu dengan sang Pimpinan Negara. Dalam pikirannya tentu seorang pimpinan yang arif lagi bijaksana akan berkenan mendengar keluh kesahnya serta akan memberikan solusi bagi penderitaannya. Namun alih-alih mersedia bertemu dan memberikan simpati, sang pimpinan lebih suka melempar tanggung jawab sebagai pimpinan yang "mustinya" mengayomi rakyatnya ke pihak lain.
Ingin rasanya pindah saja ke negara lain.(E-one)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H