Mohon tunggu...
M DKarunia
M DKarunia Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Tertarik pada bidang agama, ilmu pengetahuan dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangga Jadi Jahat, Malu Jadi Baik

28 Oktober 2024   13:12 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.facebook.com/RisalahMuslim

Beberapa waktu ini kita banyak melihat di media sosial kita, jasa memanipulasi tugas kuliah, pembuatan skripsi instan, jasa presensi fiktif tertempel di jalan-jalan depan kantor dll. Hal-hal yang mungkin sepele tapi sebenarnya sangat besar dampaknya, seakan tidak malu lagi jasa-jasa ini menawarkan kejahatannya. Kejujuran dan tanggung jawab tidak lagi dianggap penting. Bayangkan jika kelak penggunanya menjadi orang-orang pemegang kekuasaan. Bagaimana dampaknya? Di satu sisi, sangat ironis bawa tidak banyak lagi remaja dan orang-orang bangga berbicara kebenaran. Mereka malu, karena berbicara kebenaran akan dianggap berlebihan.

Kita berada di zaman yang semuanya serba terbalik-balik. Malu dan bangga sudah tidak lagi ada pada tempat seharusnya.

Malu tidak pacaran, malu tidak ikut dugem, malu tidak merokok, malu berbicara kebenaran, malu berkata jujur, malu kelihatan baik, malu ke masjid, malu tidak korupsi, malu tidak ikut tawuran, malu tidak seksi, malu menyapa tetangga, malu membantu orang lain yang kesulitan. Demikian di antara malu-malu yang sekarang dianggap benar.

Di sisi lain, banyak bangga yang sekarang justru dibenarkan. Bangga nipu dosen, bangga absen fiktif, bangga curang ujian, bangga tawuran,  bangga merokok, bangga mabuk, bangga jadi nakal, bangga pamer hasil korupsi, bangga nakal. Demikian bangga-bangga yang saat ini dianggap benar dan wajar.

Maka yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah lindungi diri kita dan keluarga kita dari bolak baliknya zaman. Zaman sudah terbolak balik, tapi kita harus tetap berdiri tegak dalam kebenaran dan berpegang teguh pada agama karena kelak semua yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun